TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Overwork Tingkatkan Kemungkinan Depresi dan Penyakit Kronis

Idealnya kerja tidak lebih dari 40 jam seminggu

ilustrasi overwork (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Overwork atau bekerja berlebihan didefinisikan sebagai bekerja di luar kapasitas kita dan melebihi jam kerja normal manusia. Setiap orang memiliki alasan berbeda-beda untuk melakukannya, seperti mengejar deadline atau target atau memenuhi kebutuhan keluarga.

Namun, sebaiknya kebiasaan ini dihentikan. Jika tidak, ini konsekuensi yang akan kita hadapi nanti!

1. Bekerja 55 jam seminggu (atau lebih) dikategorikan overwork

Kriteria pekerja yang overwork atau bekerja berlebihan adalah mereka yang bekerja 55 jam per minggu (atau lebih). Ini setara dengan 11 jam per hari (jika bekerja lima hari dalam seminggu) atau 9,16 jam per hari (jika bekerja enam hari dalam seminggu).

Padahal, bekerja 55 jam seminggu dikaitkan dengan 398.000 kematian akibat stroke dan 347.000 kematian akibat penyakit jantung. Sebagian besar kematian terjadi pada usia 60–79 tahun.

2. Selain itu, overwork juga meningkatkan kemungkinan depresi

ilustrasi depresi (pexels.com/Daniel Reche)

Menurut sebuah studi baru, bekerja hingga larut malam saat fase dewasa muda (antara 18–26 tahun) bisa memperbesar kemungkinan terkena depresi ketika berusia paruh baya. Mereka yang bekerja di malam hari atau menjalani shift bergilir serta memiliki kualitas tidur yang buruk lebih berisiko depresi.

Kesimpulan ini diambil setelah meneliti jadwal kerja dan pola tidur 7.000 orang Amerika Serikat (AS) selama tiga dekade. Sekitar tiga perempat (75 persen) dari mereka lahir pada tahun 1960-an.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya