Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Flu Singapura, juga dikenal sebagai hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus enterovirus.
HFMD sering terjadi pada anak-anak, tetapi siapa pun bisa tertular. HFMD biasanya tidak serius, tetapi sangat menular, bisa menyebar dengan cepat di sekolah dan pusat penitipan anak.
1. Penyebab
ilustrasi virus coxsackie (commons.wikimedia.org/CDC's Public Health Image Library) Virus yang biasanya menyebabkan HFMD termasuk dalam kelompok enterovirus non polio. Beberapa termasuk:
- Coxsackievirus A16 (CVA16): Ini merupakan penyebab paling umum.
- Coxsackievirus A6 (CVA6): Virus ini dikaitkan dengan gejala yang lebih berat.
- Enterovirus 71 (EV-A71): Ini merupakan virus penyebab yang jarang ditemukan. EV-A71 telah dikaitkan dengan penyakit yang lebih serius seperti ensefalitis (pembengkakan otak).
2. Mudah menyebar
ilustrasi anak-anak di sekolah (pexels.com/RDNE Stock project) Virus penyebab HFMD hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari lepuh pada kulit. Kamu dapat tertular penyakit ini melalui berbagai cara ini:
- Berbagi alat makan atau minum dengan orang yang terinfeksi.
- Tidak sengaja menghirup percikan liur (dropet) ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk.
- Menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh tinja orang yang terinfeksi (misalnya ketika mengganti popok bayi).
- Menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau memasukkan jari ke dalam mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
HFMD dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih banyak dialami oleh anak-anak berusia di bawah 10 tahun, terutama anak yang sering dititipkan di fasilitas penitipan anak.
Penyebaran mudah terjadi bila terdapat kontak erat dengan orang yang terinfeksi (berbicara, memeluk, mencium), melalui udara (bersin, batuk), kontak dengan kotoran pasien, dan kontak dengan objek atau permukaan yang tercemar oleh virus HFMD (memegang gagang pintu, permukaan meja, perabotan yang tercemar virus tersebut, dll.).
Orang dengan HFMD umumnya sangat menularkan virus pada minggu pertama sakit. Beberapa pasien bahkan masih menularkan virus beberapa hari atau minggu setelah gejala dan tanda infeksi hilang.
3. Gejalanya mudah dideteksi
ilustrasi gejala hand, foot and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura (commons.wikimedia.org/BruceBlaus) HFMD umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan/menelan, nafsu makan yang menurun, dan nyeri/tidak enak badan.
Setelah demam 1–2 hari, timbul bintik-bintik merah di rongga mulut (umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut) yang kemudian pecah menjadi sariawan.
Kemudian, dalam 1–2 hari timbul juga ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki.
Meskipun kelainan selaput lendir dan kulit pada HFMD terutama melibatkan rongga mulut, telapak tangan, dan kaki, tetapi ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong, dan kulit di sekitar kemaluan.
Ruam bintik bisa terlihat berwarna merah muda, merah, atau lebih gelap dibandingkan kulit di sekitarnya, tergantung warna kulit.
Bintik-bintik tersebut dapat berubah menjadi lepuh, yang mungkin berwarna abu-abu atau lebih terang dari kulit di sekitarnya, dan dapat menimbulkan rasa sakit.
Gejalanya biasanya sama pada orang dewasa dan anak-anak, tetapi bisa lebih buruk pada bayi dan anak di bawah 5 tahun.
Orang dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh baik mungkin saja terinfeksi virus HFMD namun tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik). Kelompok ini bukanlah kelompok penderita, tetapi berpotensi sebagai pembawa (carrier) virus HFMD dan menyebarkannya.
Baca Juga: Gejala Flu Singapura, Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut akibat Virus
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Diagnosis
ilustrasi luka mulut pada anak dengan hand, foot and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura (nhs.uk) Dokter kemungkinan dapat mendiagnosis HFMD atau jenis infeksi virus lainnya dengan mengevaluasi usia anak, gejala, dan seperti apa ruam atau luka pada anak.
Dokter dapat mendiagnosis HFMD dengan melihat lepuh. Terkadang, dokter akan melakukan tes virus dengan mengirimkan sampel usap tenggorokan, atau sampel yang diambil dari lepuhan atau tinja, ke laboratorium.
5. Pengobatan
ilustrasi lepuh flu Singapura atau hand, foot and mouth disease (HFMD) di telapak tangan (commons.wikimedia.org/Mrradiostar82) Tidak ada obat untuk HFMD. Antibiotik tidak akan bekerja untuk infeksi virus.
Kabar baiknya, gejala HFMD biasanya ringan. Kebanyakan orang membaik dengan perawatan di rumah. Pengobatan HFMD dapat meliputi:
- Obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk demam dan nyeri, seperti asetaminofen dan ibuprofen. Jangan berikan aspirin kepada anak karena dapat menyebabkan sindrom Reye.
- Anak yang sudah cukup umur bisa mencoba berkumur dengan air garam untuk mengurangi sakit tenggorokan.
- Orang dewasa dapat menggunakan obat kumur atau obat semprot mati rasa untuk meredakan nyeri.
Tips lain untuk perawatan HFMD di rumah meliputi:
- Hindari mengonsumsi makanan pedas atau asam yang dapat membuat luka mulut atau sariawan makin nyeri.
- Minumlah cairan dingin. Minuman hangat dan panas mungkin akan membuat luka mulut atau sariawan makin nyeri.
- Jagalah agar anak tetap terhidrasi dengan minuman dingin atau es loli.
Meskipun tidak ada pengobatan medis khusus untuk HFMD, tetapi kebanyakan orang akan membaik dengan sendirinya dalam 7–10 hari.
Demam dapat berlangsung selama 2 atau 3 hari, dan sariawan akan hilang pada hari ke-7. Ruam pada tangan dan kaki mungkin memerlukan waktu hingga 10 hari untuk berhenti muncul, tetapi pengelupasan dapat berlanjut hingga melewati titik tersebut.
6. Komplikasi yang bisa terjadi
ilustrasi luka mulut atau sariawan pada anak dengan flu Singapura atau hand, foot and mouth diseases (HFMD) (commons.wikimedia.org/1006will) Komplikasi serius akibat HFMD. Enterovirus 71 lebih mungkin menyebabkan masalah dibandingkan virus penyebab HFMD lainnya.
Komplikasi mungkin termasuk:
- Dehidrasi jika sariawan membuat sulit menelan cairan.
- Pembengkakan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis virus).
- Pembengkakan otak (ensefalitis).
- Pembengkakan otot jantung (miokarditis).
- Kelumpuhan.