TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Saja Ancaman Penyakit dari Menu Makanan Lebaran?

Jangan sampai kamu mengembangkan penyakit kronis

ilustrasi makanan Lebaran (commons.wikimedia.org/M Joko Apriyo Putro)

Intinya Sih...

  • Banyak menu Lebaran tinggi lemak dan kolesterol yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
  • Hindari makanan asin dan berlemak untuk mencegah hipertensi, batasi konsumsi garam secara berlebihan.
  • Konsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak dapat meningkatkan gula darah. Hindari makanan tinggi asam urat untuk orang dengan riwayat penyakit asam urat.

Selain identik dengan mudik, bermaaf-maafan, dan bersilaturahmi dengan kerabat dan tetangga, Idulfitri juga berarti makan-makan.

Ada banyak makanan khas yang dihidangkan, seperti rendang, gulai, daging panggang, ketupat, aneka kue dan minuman manis, dan berbagai macam makanan khas daerah lainnya.

Akan tetapi, dari kacamata kesehatan, banyak jenis menu Lebaran tergolong berlemak dan tinggi kolesterol, sehingga kamu sangat tidak disarankan untuk mengonsumsinya secara berlebihan agar tidak menimbulkan penyakit di kemudian hari, apalagi yang sudah memiliki kormorbid.

Berikut ini ancaman penyakit dari menu makanan Lebaran yang perlu kamu waspadai.

1. Kolesterol tinggi

Sejatinya, kolesterol merupakan salah satu unsur penting dalam tubuh untuk membangun sel-sel baru hingga menghasilkan vitamin D. Namun, jika kadar kolesterol berlebihan dalam tubuh, ini dapat menyebabkan beberapa penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke.

Perlu diingat, hidangan lebaran yang umumnya tinggi lemak, minyak, santan, tepung dan gula dapat meningkatkan kadar kolesterol. Jadi, kamu harus memperhatikan jumlah konsumsinya.

Ketika kolesterol dalam tubuh melebihi kadar yang dibutuhkan, maka seiring waktu ini bisa mengakibatkan penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah. Ini bisa menghambat aliran darah dan memicu masalah serius, seperti penyumbatan dan kerusakan pada dinding pembuluh darah.

Kadar kolesterol yang berlebihan juga dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan melemah.

2. Hipertensi

ilustrasi makan-makan saat Lebaran (pexels.com/RDNE Stock project)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang berbahaya dan bahkan tidak jarang menyebabkan seseorang mengalami kematian mendadak tanpa disertai gejala penyerta yang jelas.

Hipertensi merupakan kondisi berupa tekanan darah melebihi batas normal, yaitu di atas 120/80 mmHg. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah mengonsumsi garam secara berlebihan.

Saat Lebaran, tak jarang kamu menemukan sejumlah hidangan dengan rasa asin yang lebih menonjol. Selain itu, batasi juga makanan berlemak.

Jika kamu memiliki riwayat hipertensi, sebaiknya hindari jenis makanan asin dan berlemak, ya.

Baca Juga: Dampak Makan Seblak Terlalu Sering, Risiko Hipertensi Naik!

3. Diabetes

Hidangan khas Lebaran umumnya tinggi karbohidrat sederhana, seperti kue, ketupat, dan lontong. Konsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak dalam waktu singkat dapat membuat glukosa dalam darah melonjak cepat.

Selain itu, adanya berbagai hidangan Lebaran sering kali membuat kamu tergoda untuk makan melebihi porsi makan kamu biasanya. Ini bisa membuat pankreas kewalahan memproduksi insulin yang cukup untuk mengimbangi lonjakan glukos darah.

Terakhir, minim aktivitas fisik juga bisa berkontribusi pada kenaikan gula darah. Olahraga akan membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah, sehingga kadar gula darah menjadi lebih terkontrol.

4. Penyakit asam urat

Ketupat Lebaran berikut sayur pepaya muda, semur tahu, telur pindang, opor ayam, acar ketimun, dan rendang. (commons.wikimedia.org/Midori)

Penyakit asam urat atau gout adalah radang sendi yang disebabkan oleh menumpuknya kristal asam urat di dalam tubuh.

Penyakit asam urat rentan kambuh saat Lebaran karena konsumsi makanan yang mengandung asam urat secara berlebihan, seperti melinjo, kacang tanah, dan produk olahannya.

Jika kamu punya riwayat penyakit asam urat, sebaiknya hindari konsumsi ini:

  • Alkohol: Semua jenis.
  • Daging merah: Daging sapi, domba, dan kambing. Ini juga termasuk gravy berbahan dasar daging.
  • Seafood dan kerang: Udang, remis, ikan teri, sarden, dan lobster.
  • Jeroan: Hati, ginjal, jantung, lidah, babat, dan lainnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya