TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Cara Cepat Pulih dari Serangan Asma yang Parah

Dampak serangan asma parah meliputi fisik dan mental

ilustrasi serangan asma (freepik.com/krakenimages.com)

Intinya Sih...

  • Asma parah butuh waktu pemulihan berhari-hari hingga berminggu-minggu, bahkan beberapa orang perlu dirawat inap.
  • Pemulihan memerlukan penggunaan obat sesuai instruksi dokter, membuat catatan harian gejala, dan melakukan tindakan pencegahan serangan asma.
  • Teknik pernapasan, diet antiinflamasi, olahraga ringan, dan manajemen stres dapat membantu pemulihan.

Asma adalah kondisi paru-paru kronis yang bisa berkisar dari ringan hingga berat. Asma parah adalah jenis asma yang gejalanya lebih sulit dikendalikan, bahkan dengan obat-obatan dosis tinggi.

Waktu pemulihan serangan asma yang parah tidak bisa diprediksi karena kasus setiap orang berbeda-beda. Biasanya, waktu pemulihan akan makan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu, bahkan beberapa orang perlu dirawat inap.

Berikut ini cara memulihkan diri dari serangan asma parah.

1. Segera temui dokter

Setelah kamu melewati tahap darurat, baru lakukan tindakan untuk pemulihan diri. Yang paling penting adalah gunakan obat asma persis seperti yang diinstruksikan dokter untuk mencegah serangan asma lagi.

Jika kamu beberapa kali atau sering mengalami serangan asma parah, temui dokter untuk mengevaluasi kembali rencana pengobatan. Kamu mungkin perlu meningkatkan dosis obat saat ini, atau menambahkan obat baru untuk mencegah kambuhnya penyakit di masa mendatang.

Setelah rencana perawatan disesuaikan, lakukan yang terbaik untuk menaatinya. Beri tahu dokter jika kamu mengalami gejala baru atau gejala yang memburuk.

2. Buat catatan harian gejala

ilustrasi menulis (pexels.com/JESHOOTS.com)

Catatan harian tentang gejala dan aktivitas bisa menjadi bagian penting dalam penanganan asma. Dengan memiliki buku harian asma, kamu bisa mendeteksi pola gejala, mengidentifikasi kemungkinan pemicu, dan menilai seberapa baik pengobatan saat ini bekerja.

Terus perbarui buku harian asma—tulis kapan kamu mengalami serangan asma dan efek samping yang kamu alami—juga bisa memberi wawasan yang bisa membantu selama pemulihan.

Kalau tidak yakin bagaimana mencatat kondisi kamu dalam buku harian atau apa yang harus dilakukan dengan informasi tersebut, bicarakan dengan dokter yang merawat. Dokter mungkin juga menganggap informasi tersebut berguna selama pemeriksaan.

3. Mencegah serangan asma kembali terjadi

Bersikap proaktif dalam mencegah serangan asma lebih lanjut adalah langkah penting lainnya selama pemulihan.

Berikut ini langkah-langkah penting pencegahan serangan asma:

  • Mengetahui pemicu asma dan mengambil langkah untuk menghindarinya.
  • Gunakan obat asma persis seperti yang direkomendasikan oleh dokter.
  • Melacak gejala untuk mengetahui kapan asma mungkin bertambah buruk.
  • Tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi serangan asma atau keadaan darurat. 

Meski demikian, tidak semua serangan asma bisa dicegah.

4. Istirahat

ilustrasi istirahat di sofa (pexels.com/Darina Belonogova)

Serangan asma yang parah bisa berakibat serius. Setelah itu, kamu perlu waktu untuk istirahat dan memulihkan diri.

Pada masa pemulihan ini, lebih baik istirahat di rumah dan bersantai. Jangan kembali bekerja sampai kamu merasa sanggup melakukannya.

Jika memungkinkan, minta tolong anggota keluarga di rumah untuk membantu pekerjaan rumah kamu sampai kamu pulih sepenuhnya.

Baca Juga: Ternyata Ada 12 Jenis Asma, Kamu Sudah Tahu?

5. Mengelola stres dan kecemasan

Kalau kamu merasakan dampak emosional setelah serangan asma, seperti stres atau kecemasan, cara-cara ini bisa membantu mengelola gejala kesehatan mental:

  • Meditasi atau mindfulness.
  • Psikoterapi atau konseling.
  • Obat anti kecemasan.
  • Kelompok pendukung.
  • Mencari dukungan dari teman atau keluarga tepercaya.

6. Memastikan tidurmu nyenyak dan berkualitas

ilustrasi tidur (freepik.com/ jcomp)

Menurut penelitian yang melibatkan lebih dari 1.300 orang dewasa, kurang tidur ditemukan dapat memperburuk gejala asma. Tidur 5 jam atau kurang dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan asma, batuk kering, dan rawat inap semalaman.

Studi lainnya juga menunjukkan bahwa perbaikan kualitas tidur bisa mencegah 19 persen kasus asma pada orang dengan kerentanan genetik terhadap asma.

Cara meningkatkan kualitas dan durasi tidur pada pasien asma antara lain:

  • Mengikuti rencana perawatan sesuai instruksi dokter.
  • Memberi tahu dokter jika kamu mengalami gejala pada malam hari atau saat tidur.
  • Pastikan kamar tidur kamu gelap atau pakai lampu tidur dan suhu kamar sejuk.
  • Menghindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur.
  • Membatasi kafein dan alkohol sebelum tidur.
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur.
  • Menemukan posisi tidur yang mendukung pernapasan.

7. Latihan pernapasan

Selain menggunakan obat yang diresepkan dokter, berlatih pernapasan tertentu bisa membantu kamu bernapas lebih mudah. Berikut ini teknik pernapasan yang bisa kamu coba:

  • Pernapasan diafragma: Kamu bernapas dari diafragma, bukan dari dada. Jika ini dilakukan dengan benar, perut akan menggembung saat kamu bernapas, tetapi dada tidak. Ini akan membantu memperlambat pernapasan dan mengurangi kebutuhan tubuh akan oksigen.
  • Pernapasan hidung: Bernapas melalui hidung, bukan dari mulut, menambah kehangatan dan kelembapan udara, yang dapat mengurangi gejala asma.
  • Bernapas dengan mengerucutkan bibir (pursed lip): Kamu menarik napas perlahan melalui hidung dengan mulut terbuka lalu mengembuskan napas melalui bibir yang mengerucut seolah hendak bersiul. Teknik ini membantu meredakan sesak napas.
  • Pernapasan Buteyko: Teknik ini menggunakan serangkaian latihan untuk mengajari kamu cara bernapas lebih lambat dan dalam.

Tanyakan kepada dokter latihan pernapasan mana yang tepat untuk kamu dan bagaimana melakukannya dengan benar.

8. Diet antiinflamasi

ilustrasi pola makan sehat (unsplash.com/Louis Hansel)

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pola makan antiinflamasi dan Mediterania mungkin memiliki manfaat yang memperbaiki risiko asma dan manajemen gejala.

Pola makan Mediterania dapat bervariasi, tetapi biasanya melibatkan pengutamaan makanan berikut:

  • Buah-buahan dan sayur-sayuran.
  • Biji-bijian utuh.
  • Daging tanpa lemak, seperti seafood dan daging putih.
  • Produk susu rendah lemak.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Legum, seperti polong-polongan.

Diet antiinflamasi juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental selama pemulihan.

Sebuah studi menyarankan serat, asam lemak omega-3, dan makanan fermentasi dapat membantu meringankan gejala stres dan kecemasan. Namun, ini masih butuh penelitian lebih lanjut.

9. Berlatih yoga atau olahraga ringan

Rutin olahraga bisa membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan aliran darah secara keseluruhan, yang dapat membantu memperbaiki asma.

Banyak orang menghindari aktivitas fisik setelah serangan asma parah karena khawatir ini bisa memicu serangan asma berikutnya. Orang lain mungkin perlu istirahat.

Namun, jika aktivitas fisik ringan bukan merupakan pemicu asma kamu dan kamu merasa memiliki energi, yoga dan bentuk olahraga ringan lainnya dapat menjadi aktivitas intensitas rendah yang efektif.

Tanyakan kepada dokter apakah olahraga aman untuk dilakukan setelah kamu mengalami serangan asma parah. Segera hubungi dokter jika mengalami gejala asma selama atau setelah beraktivitas fisik.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya