TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Dampak Buruk Jika Buka Puasa dengan Kopi, Lebih Baik Air Putih

Kopi memiliki tingkat keasaman tinggi

ilustrasi minum kopi (pexels.com/Ahmed ツ)

Intinya Sih...

  • Kopi memiliki rata-rata tingkat keasaman sekitar 4,85–5,10.
  • Tingginya tingkat keasaman ini bisa berdampak buruk terhadap keseimbangan pH tubuh.
  • Pada beberapa orang, minum kopi saat perut kosong bisa menyebabkan gangguan pencernaan atau refluks asam.

Buat pencinta kopi, buka puasa adalah waktu yang dinantikan karena bisa kembali menyeruput kopi. Sayangnya, langsung minum kopi setelah buka puasa dalam kondisi perut kosong tidak karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

Kopi digolongkan sebagai minuman yang asam jika diukur dengan skala pH (power of hydrogen). Skala ini juga digunakan untuk mengukur tingkat asam dan basa yang dimiliki tubuh. Dalam skala pH, angka 7 adalah pH netral dan angka di atas 7 dinyatakan sebagai pH basa.

Di sisi lain, angka 0–6 digolongkan sebagai asam, dan makin rendah angkanya berarti makin tinggi tingkat keasamannya. Kopi memiliki rata-rata tingkat keasaman sekitar 4,85–5,10.

Tingginya tingkat keasaman ini bisa berdampak buruk terhadap keseimbangan pH tubuh. Ditambah lagi, perut juga dalam kondisi kosong karena seharian berpuasa sehingga pH tubuh menjadi makin asam. Karena alasan itulah kebiasaan buka puasa dengan kopi sebaiknya dikurangi, dilansir Pusat Jurnal Ilmiah Internasional Universitas Medan Area.

Kadar pH tubuh yang asam bisa mengganggu fungsi tubuh yang berkaitan dengan sistem imun. Kondisi ini dapat memicu respons sistem imun berlebihan, membuatnya menjadi lemah dan memicu inflamasi. Akibatnya, tubuh lebih rentan terhadap penyakit.

Ditambah lagi, berbagai kuman yang menyebabkan pilek, flu, dan berbagai masalah lainnya dapat berkembang dengan leluasa dalam kondisi tubuh yang asam.

Berikut ini potensi dampak buruk jika buka puasa dengan kopi, apalagi dalam kondisi perut kosong.

1. Meningkatkan risiko dehidrasi

Kopi merupakan minuman yang bersifat diuretik, yang artinya memberi rangsangan untuk buang air kecil.

Walaupun ada penelitian yang menyebutkan bahwa kafein kopi hanya memberikan efek diuretik ringan, tetapi ini tetap perlu diwaspadai. Pasalnya, kondisi ini mungkin bertahan saat menjalankan puasa di kemudian hari. Karena itu kamu perlu menjaga asupan cairan dengan minum air putih lebih banyak.

2. Gangguan pencernaan

ilustrasi gangguan pencernaan (pexels.com/cottonbro studio))

Penelitian menunjukkan bahwa rasa pahit kopi dapat merangsang produksi asam lambung. Karenanya, banyak orang percaya bahwa kopi mengiritasi perut, memperburuk gejala gangguan usus seperti sindrom iritasi usus besar, dan menyebabkan heartburn, tukak, mual, refluks asam, dan gangguan pencernaan.

Beberapa orang berpendapat bahwa minum secangkir kopi saat perut kosong berbahaya karena tidak ada makanan lain yang dapat mencegah asam merusak lapisan perut. Namun, penelitian gagal menemukan hubungan kuat antara kopi dan masalah pencernaan—terlepas dari apakah kamu meminumnya saat perut kosong (Planta Medica, 2017).

Walaupun beberapa orang sangat sensitif terhadap kopi dan sering mengalami heartburn, muntah, atau gangguan pencernaan, tetapi frekuensi dan tingkat keparahan gejala ini tetap konstan terlepas dari apakah mereka meminumnya saat perut kosong atau dengan makanan (Digestive Diseases and Sciences, 2003).

Akan tetapi, perhatikanlah respons tubuh. Kalau mengalami masalah pencernaan setelah minum kopi saat perut kosong namun tidak saat meminumnya dengan makanan, dari situ kamu bisa membuat penyesuaian.

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mengurangi Efek Samping setelah Minum Kopi

3. Meningkatkan masalah lambung

Meskipun kopi memberikan pengaruh yang berbeda-beda pada setiap orang, tetapi minuman ini dapat mempunyai sejumlah efek pada sistem pencernaan dan tubuh secara keseluruhan.

Pada beberapa orang, minum kopi saat perut kosong bisa menyebabkan gangguan pencernaan atau refluks asam.

Kafein dapat menyebabkan melonggarnya esofagus bagian bawah, atau mengendurnya sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan pintu antara esofagus dan lambung, dilansir Health.

Kafein tidak hanya melemahkan penghalang antara kerongkongan dan lambung, tetapi kopi merangsang produksi asam lambung.

Kombinasi tersebut dapat menyebabkan naiknya asam lambung, atau isi lambung kembali ke kerongkongan. Akibatnya, kamu bisa mengalami heartburn atau nyeri ulu hati.

Selain itu, menurut penelitian, asupan kopi, teh, dan soda dikaitkan dengan peningkatan gejala GERD pada partisipan (Clinical Gastroenterology and Hepatology, 2020).

Sebetulnya penelitian terkait kopi dan GERD masih belum konklusif. Jadi, disarankan untuk memperhatikan bagaimana tubuh kamu merespons kopi yang diminum saat perut kosong. Kalau terjadi heartburn atau gejala GERD kambuh, segera ubah kebiasaan ngopi kamu.

4. Meningkatkan kecemasan

ilustrasi orang merasa cemas (pexels.com/MART PRODUCTION)

Asupan kopi berkafein tampaknya tidak memiliki dampak signifikan terhadap kadar kortisol secara umum. Sebuah menemukan bahwa mengonsumsi 200 mililiter kopi yang mengandung 160 miligram kafein tidak berdampak pada kadar kortisol (BMC Nutrition, 2016), yang menunjukkan bahwa konsumsi kopi tidak meningkatkan tingkat stres dalam kondisi non stres.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi berkafein meningkatkan respons kortisol (Stress and Health, 2013) pada orang yang terpapar kondisi stres. Ditambah dengan kemampuannya memicu kecemasan dan kegelisahan, sebaiknya minimalkan asupan kopi berkafein jika tingkat stres kamu sedang tinggi atau mengalami hari yang penuh tekanan.

5. Menyebabkan sulit tidur

Karena efeknya dapat bertahan hingga 7 jam pada orang dewasa, kopi juga dapat mengganggu tidur, terutama jika kamu meminumnya pada sore hari (Frontiers in Psychiatry, 2017), misalnya saat buka puasa.

Waktu berbuka puasa lebih dekat dengan jam tidur ketimbang aktivitas lainnya. Hal ini memungkinkan munculnya masalah tidur pada malam hari.

Ingat, kamu tetap harus bangun lebih pagi untuk sahur. Dikhawatirkan minum kopi setelah bukan puasa malah bisa bikin kamu lemas dan tidak bertenaga keesokan harinya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya