TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Dampak Keseringan Tidur saat Puasa, Coba Sibukkan Diri

Bukannya segar, kamu malah makin lemas

ilustrasi tidur siang (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Puasa menyebabkan banyak perubahan pada tubuh. Salah satu efek puasa yang umum dirasakan adalah merasa lesu, mengantuk, dan kekurangan energi karena tidak makan dan minum selama lebih dari 12 jam, terlebih pada siang hari ketika rasa lapar mencapai puncaknya.

Karenanya, tak jarang beberapa orang memutuskan untuk menghabiskan waktu puasa dengan tidur, bahkan hingga menjelang waktu buka puasa. 

Walaupun tidurnya orang puasa adalah ibadah, tetapi bukan berarti kamu boleh tidur. Berikut ini dampak dari keseringan tidur saat puasa.

1. Bukannya segar, kamu malah makin lemas

Beberapa orang yang keseringan tidur mungkin melaporkan kelelahan meskipun tidur lebih lama atau sering tidur siang

Setiap penyimpangan dalam pola tidur dapat mengganggu ritme sirkadian, yang merupakan jam internal tubuh. Jam inilah yang menentukan proses biologis penting dalam tubuh, seperti saat kamu paling waspada dan saat kamu lapar.

Saat jam internal tubuh ini terganggu, baik karena kamu kurang tidur atau tidur lebih lama dari biasanya, ini bisa mengganggu seluruh jadwal alami kamu, membuat kamu merasa lelah ketika biasanya kamu merasa waspada. Ini mungkin juga memengaruhi hal-hal lain, seperti metabolisme, tingkat energi, dan banyak lagi.

Jika kamu sering merasa lelah meski cukup tidur setiap malam, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

2. Berat badan bisa naik

ilustrasi timbangan berat badan (pexels.com/SHVETS production)

Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit juga bisa membuat berat badan bertambah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur selama 9 atau 10 jam setiap malam memiliki kemungkinan 21 persen lebih besar untuk mengalami obesitas selama periode enam tahun dibandingkan orang yang tidur antara 7 dan 8 jam. Hubungan antara tidur dan obesitas tetap sama meskipun asupan makanan dan olahraga diperhitungkan.

Walaupun penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi para ahli menduga bahwa terlalu sering tidur berarti lebih sedikit beraktivitas fisik. Makin sering kamu tidur, makin sering kamu bergerak, dan makin sedikit kalori yang kamu bakar.

3. Sakit kepala

Bagi orang-orang yang rentan mengalami sakit kepala, tidur lebih lama dari biasanya bisa bikin kamu terbangun dengan sakit kepala.

Para peneliti meyakini hal ini disebabkan oleh efek tidur berlebihan terhadap neurotransmiter tertentu di otak, termasuk serotonin.

Orang yang terlalu banyak tidur pada siang hari dan mengganggu tidur malamnya juga mungkin akan diserang sakit kepala pada pagi hari.

Baca Juga: 9 Penyakit yang Bisa Timbul akibat Tidur setelah Sahur

4. Sakit punggung

ilustrasi sakit punggung (freepik.com/freepik)

Menghabiskan terlalu banyak waktu di tempat tidur dapat menimbulkan rasa pegal, terutama bagi orang-orang yang punya masalah punggung.

Kurangnya gerakan, terlalu lama berbaring dalam satu posisi, atau kasur yang jelek dapat menambah rasa sakit.

Orang yang memiliki masalah nyeri juga mengalami kurang tidur sehingga membuat mereka ingin tidur lebih lama.

5. Depresi

Depresi dan tidur cenderung saling berhubungan. Depresi bisa membuat kamu tidur lebih lama. Pada gilirannya, tidur yang lebih lama dapat mempertahankan kondisi depresi.

Tidur berlebihan dapat mengganggu produksi serotonin, neurotransmiter yang berperan dalam pengaturan suasana hati.

6. Sulit fokus

ilustrasi sulit fokus (freepik.com/KamranAydinov)

Tidur berlebihan dapat menyebabkan otak menua lebih cepat dan menyulitkan melakukan tugas sehari-hari yang paling sederhana, menurut penelitian.

Orang yang tidur lama cenderung mengalami masalah dengan fungsi mental dasar, mungkin ada hubungannya dengan seberapa sering mereka terbangun pada malam hari. Kalau saat tidur malam kamu beberapa kali terbangun, kamu mungkin tidak mendapatkan tidur nyenyak dan restoratif yang kamu butuhkan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya