TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Botol Minum Stanley Mengandung Timbal, Apakah Aman Digunakan?

Memang menggunakan timbal dalam proses pembuatannya

ilustrasi botol minum Stanley (instagram.com/stanley_brand)

Stanley, salah satu merek botol minum yang viral di media sosial, dikritik terkait produk mereka yang dilaporkan mengandung timbal.

Dalam postingan media sosial baru-baru ini, beberapa pengguna Stanley mengatakan bahwa mereka menggunakan tes rumahan untuk mengetahui keberadaan timbal pada botol.

Tes tersebut memiliki hasil yang beragam. Timbal sendiri merupakan salah satu logam berat yang bisa berisiko bagi kesehatan.

1. Apakah botol minum Stanley mengandung timbal?

ilustrasi botol minum Stanley (unsplash.com/Mitchell Orr)

Produk botol Stanley menggunakan timbal dalam proses pembuatannya. Namun, juru bicara Stanley mengatakan kepada Today bahwa risiko paparan timbal hanya akan terjadi jika penutup di bagian bawah gelasnya terlepas dan pelet yang digunakan untuk menutup isolasi vakum botol terlihat.

Jika itu terjadi, pengguna Stanley bisa mengajukan klaim melalui garansi seumur hidup.

Cairan di dalam cangkir Stanley tidak bersentuhan dengan pelet. Pihak perusahaan menyatakan bahwa sangat kecil atau tidak ada kemungkinan paparan timbal masuk ke cairan dalam wadah.

Risiko keracunan bisa terjadi jika penutup melingkar terlepas dan pengguna menyentuh timbal yang terbuka lalu terjadi kontak antara mulut atau hidung. 

2. Gejala keracunan timbal

ilustrasi anak sakit (unsplash.com/Aditya Romansa)

Pada tahap awal, keracunan timbal akan sulit dideteksi, bahkan orang yang tampak sehat pun bisa memiliki kadar timbal dalam darah yang tinggi. Tanda dan gejala biasanya tidak muncul hingga kadar timbal mencapai jumlah yang berbahaya.

Dilansir Mayo Clinic, berikut gejala keracunan timbal yang perlu kamu ketahui:

Gejala keracunan timbal pada anak:

  • Keterlambatan perkembangan.
  • Kesulitan belajar.
  • Mudah marah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Lesu dan kelelahan.
  • Sakit perut.
  • Muntah.
  • Sembelit.
  • Gangguan pendengaran.
  • Kejang.
  • Memakan sesuatu yang bukan makanan (gangguan makan pika).

Gejala keracunan timbal pada bayi yang baru lahir:

  • Lahir prematur.
  • Memiliki berat badan lahir lebih rendah.
  • Memperlambat pertumbuhan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mendeteksi Telinga Tuli pada Bayi?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya