ilustrasi talk show edukasi penggunaan aman MSG (IDN Times/Rifki Wuda Sudirman)
Terkait narasi populer yang menyatakan bahwa MSG bisa memengaruhi kecerdasan, dr. Yohan mengatakan bahwa ini adalah mitos. Menurutnya, narasi ini mungkin datang dari penelitian yang dilakukan terhadap tikus.
"Memang ada penelitian yang memberikan hasil tersebut (MSG memengaruhi kecerdasan), tetapi ternyata penelitian itu dilakukan pada hewan coba atau mencit," dr. Yohan meluruskan.
Dalam penelitian tersebut, mencit diberikan dosis MSG yang sangat tinggi. Hal tersebut memang menunjukkan dampak gangguan kecerdasan mencit yang diberikan MSG.
"Tapi ketika diambil penelitian yang dilakukan terhadap manusia, ternyata tidak terbukti," tambah dr. Yohan.
Selain itu, lembaga internasional, seperti Joint Expert Committee on Food Additive (JECFA), penggunaan MSG sebagai bahan tambahan pangan termasuk dalam kategori ADI (acceptable daily intake).
Asupan harian yang dapat diterima untuk MSG dinyatakan sebagai not specified. Ini artinya, penggunaannya tidak dibatasi atau boleh dikonsumsi secukupnya.
Penelitian telah membuktikan bahwa MSG dapat dikonsumsi dengan aman dalam jumlah yang wajar. Penting untuk tetap memperhatikan pola makan yang seimbang dan melakukan olahraga teratur untuk mencegah risiko penyakit.