ilustrasi kemasan plastik (unsplash.com/Yu Hosoi)
Food grade sering disalahartikan bahkan identikkan dengan food safe, padahal keduanya tidak selalu sama. Food grade berarti bahan telah memenuhi standar dasar untuk kontak makanan, tetapi belum tentu aman jika digunakan di luar kondisi uji, misalnya wadah yang lolos uji untuk bahan kering bisa berisiko ketika dipakai menampung cairan panas. Food safe menekankan pada kesesuaian penggunaan nyata atau istilah “fit for purpose”. Perbedaan ini penting bagi tim pengendali mutu industri pangan. Mereka wajib mengevaluasi faktor lingkungan, rentang suhu, sifat makanan (berlemak, asam, berair), hingga metode sterilisasi.
Audit dari lembaga global seperti GFSI kerap menuntut bukti tambahan berupa sertifikat HACCP International, NSF, atau 3A untuk memastikan material bukan hanya food grade, tetapi juga benar-benar food safe. Konsumen pun perlu memahami konteks ini. Label food grade pada kemasan tidak selalu berarti bisa dipakai bebas, misalnya memasukkan wadah plastik ke microwave tanpa petunjuk eksplisit. Pemahaman mengenai perbedaan kedua istilah membuat keputusan penggunaan lebih bijak sekaligus mengurangi risiko paparan zat berbahaya.
Penjelasan ilmiah mengenai apa itu food grade menunjukkan bahwa istilah ini bukan sekadar label pemasaran, melainkan hasil uji komposisi, migrasi, serta kajian toksikologi yang ketat. Perbedaan antara food grade dan food safe sekaligus menegaskan betapa pentingnya menilai kesesuaian material berdasarkan kondisi penggunaan sehari-hari. Dengan pemahaman tentang food grade tersebut, kamu dapat lebih selektif memilih bahan kemasan maupun peralatan dapur agar keamanan tetap terjaga.
Referensi
"What is Food Safe". W&P. Diakses September 2025.
"What is Food Grade". Csi Designs. Diakses September 2025.
"What Does Food Grade Mean and Why is It Important?". Mpo FCinci. Diakses September 2025.
What Are the Food Grade Plastics". Polychemer. Diakses September 2025.
"Food Grade is Not Always Food Safe". FSQ Services. Diakses September 2025.