ilustrasi parfum (Pexels.com/cottonbro studio)
Faktor eksternal seperti pola makan, penggunaan deodoran, antiprespirant, parfum, serta frekuensi mandi sering jadi alasan yang dipakai orang saat berhadapan dengan kasus bau badan tak sedap. Nyatanya, tidak sedikit yang setelah melakukan berbagai tips penghilang bau badan tak kunjung menemui perkembangan. Akarnya mungkin kondisi klinis tertentu seperti trimethylaminuria yang ditandai dengan aroma tubuh amis seperti ikan.
Ada pula yang dinamakan hypermethioninemia (kelebihan kadar metionin yang menyebabkan gangguan organ termasuk aroma tubuh dan urin menyerupai kubis rebus), serta phenylketonuria (aroma tubuh mirip lumut alias apek karena kelebihan kadar fenilalanin). Ketiganya bisa saja karena faktor genetik maupun pengaruh konsumsi obat tertentu. Dilansir National Health Service (NHS) Inggris, untuk kasus bau badan membandel seperti ini, dokter biasanya bisa memberikan resep antiobiotik atau suplemen dan vitamin khusus.
Kondisi hiperhidrosis atau produksi keringat berlebih juga bisa terjadi sehingga menyebabkan risiko bau badan meningkat. Prosedur injeksi botoks pada kelenjar keringat yang rentan bau seperti ketiak untuk mengurangi produksi keringat berlebih juga bisa dilakukan. Tentunya tiap prosedur klinis punya risiko dan efek samping sendiri yang wajib dipertimbangkan.
Ternyata memang ada faktor genetik yang berpengaruh dalam pembentukan aroma tubuh seseorang. Menjaga kebersihan diri dan menggunakan produk antibau atau antikeringat memang jadi solusi terbaik dan paling minim risiko sejauh ini, tetapi kalau memang membandel ada baiknya kamu berkonsultasi ke ahli untuk tahu akar masalahnya.
Referensi
Rudden, M., Herman, R., Rose, M. et al. (2020). The molecular basis of thioalcohol production in human body odour. Scientific Reports: 10, 12500.
Rodriguez, Santiago, et al. (2013). Dependence of Deodorant Usage on ABCC11 Genotype: Scope for Personalized Genetics in Personal Hygiene. Journal of Investigative Dermatology: Volume 133, Issue 7, Pages 1760-1767, ISSN 0022-202X.
The Guardian. "Know sweat: scientists solve mystery behind body odour". Diakses pada Agustus 2024.
Science. "Scientists discover the secret behind bad body odor". Diakses pada Agustus 2024.