ilustrasi minum air putih (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Tubuh lebih membutuhkan kebiasaan kecil yang berkelanjutan dibanding perubahan besar yang sesaat. Istirahat cukup, minum air putih, olahraga rutin, dan konsumsi makanan utuh jauh lebih berpengaruh terhadap kesehatan organ. Kebiasaan tersebut mendukung kinerja hati, ginjal, dan sistem imun tanpa perlu bantuan dari “program pembersihan”. Keseimbangan inilah yang sering diabaikan karena orang mencari hasil cepat.
Menjadikan jus detoks sebagai bagian dari rutinitas sehat tidak salah, asalkan tidak dijadikan satu-satunya cara. Tubuh bekerja dengan ritme alami yang perlu dijaga, bukan diatur ulang dalam waktu singkat. Dengan pola hidup yang realistis, hasilnya mungkin tidak langsung terlihat, tetapi jauh lebih aman dan bertahan lama.
Jus detoks bisa membantu menambah asupan vitamin dan memberi rasa segar sesaat, tapi tidak menggantikan fungsi organ tubuh yang sudah bekerja setiap hari. Kesehatan jangka panjang lebih bergantung pada kebiasaan baik yang kita lakukan setiap hari daripada hanya sekadar ikut-ikutan tren. Jadi, masih yakin jus detoks benar-benar bisa bersihin racun tubuh?
Referensi
"Do Juice Cleanses Detox the Body?" University of Rochester. Diakses pada November 2025.
"Understanding the benefits and risks of juice cleanses". Medical News Today. Diakses pada November 2025.
"“Detoxes” and “Cleanses”: What You Need To Know". National Center of Complementary and Integrative Health. Diakses pada November 2025.