ilustrasi suntik (pexels.com/cottonbro studio)
Suntik KB 3 bulan sendiri memiliki tingkat keefektifan hingga 99 persen. Artinya, hanya 1 dari 100 orang yang mengalami kehamilan saat menggunakan jenis kontrasepsi ini.
Namun, praktik di lapangan menunjukkan bahwa banyak individu tidak melakukan injeksi tepat waktu. Hal tersebut lantas menurunkan efektivitasnya dalam mencegah kehamilan. Jika sebelumnya suntik KB punya tingkat efektivitas hingga 99 persen, kini menjadi 96 persen, melansir Planned Parenthood.
Lantas, apakah masih bisa hamil setelah suntik KB 3 bulan? Jawabannya, tentu saja masih. Kamu masih berpotensi mengalami kehamilan apabila melihat dari persentase keberhasilan kontrasepsi ini. Meski demikian, kemungkinannya cukup kecil.
Apabila kamu rutin melakukan suntik KB tiap 90 hari, maka kemungkin hamil lebih kecil. Pasalnya, hormon di dalam tubuh tidak cukup seimbang untuk mempersiapkan pembuahan dan kehamilan. Lain halnya jika kamu sengaja tidak melakukan suntik KB sesuai dosis pada bulan berikutnya.
Meski demikian, bukan berarti kesuburan akan kembali pada hari ke-91 setelah melewatkan jadwal suntik. Tubuh tetap perlu waktu mengembalikan keseimbangan hormon terlebih dahulu.
Singkatnya, pada hari ke-91, hormon progestin dari suntik KB 3 bulan tidak lagi cukup untuk mencegah sperma bertemu sel telur. Walau begitu, mungkin masih terlalu tinggi untuk mendapatkan kehamilan, melansir Very Well Health.
Dalam jurnal Contraception dijelaskan bahwa ada perempuan yang langsung mengalami kehamilan 1 bulan setelah tidak mendapatkan suntik KB. Namun, kasus tersebut jarang terjadi. Sebagian besar perempuan akan kembali subur dan siap untuk hamil pada 5-7 bulan setelah injeksi terakhir.