ilustrasi tertawa (pexels.com/RDNE Stock Project)
Meski ada potensi kematian akibat kondisi medis yang dipicu oleh tertawa, risikonya tidak sebesar itu, kok. Kemungkinan hal tersebut terjadi cukup kecil, terlebih pada individu yang sehat sebagaimana penjelasan Dr. Megan Kamath, seorang ahli jantung di UCLA Health dan asisten profesor klinis kedokteran di David Geffen School of Medicine di UCLA dalam Live Science.
Tertawa secara umum justru dapat mengurangi kecemasan dan menurunkan kadar hormon stres kortisol. Tertawa pun melepaskan dopamin alias zat kimia yang memberikan rasa senang apda otak. Aktivitas menyenangkan ini mampu meningkatkan aliran oksigen ke seluruh tubuh dan mengurangi peradangan pada kondisi tertentu.
Nah, ketika kamu tertawa berlebihan yang cenderung susah dikontrol, ada baiknya segera menghubungi dokter, ya. Pertimbangkan konsultasi medis ketika muncul gejala seperti sakit kepala parah, pusing, kebingungan mental, sulit bernapas, atau bahkan pingsan sebelum atau sesudah tertawa.
Mengingat jawaban dari apakah orang bisa meninggal karena tertawa berpotensi positif, ada baiknya mengontrolnya, ya. Namun, bukan berarti tidak boleh sama sekali, tetapi usahakan agar tidak terlalu terbahak-bahak yang memicu kondisi berbahaya.
Referensi:
"Can Laughing Too Hard Kill You?". Healthline. Diakses Maret 2025.
"Can You Die From Laughter?". Live Science. Diakses Maret 2025.
"Yes, Humans Can Die of Laughter – and Many Have". BBC Science Focus. Diakses Maret 2025.
"Can You Die by Laughing Too Much? Doctor Explains the Dangers". Only My Health. Diakses Maret 2025.