ilustrasi suplemen vitamin (unsplash.com/Volodymyr Hryshchenko)
Jenis vitamin yang dibutuhkan tubuh memiliki sifat kelarutan yang berbeda, yaitu larut dalam air dan larut dalam lemak. Oleh karena itu, keduanya memiliki cara minum yang berbeda untuk mendapatkan hasil penyerapan yang maksimal.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan kelompok vitamin B) sebaiknya diminum saat perut kosong dan cukup dengan segelas air. Hal ini membuat vitamin mudah terlarut dan diserap tubuh.
Sedangkan untuk vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) disarankan untuk mengonsumsinya bersama makanan yang mengandung lemak seperti yoghurt rendah lemak, buah alpukat, atau sepotong makanan yang digoreng pun sudah cukup. Lemak yang terkandung dalam makanan akan mempermudah vitamin ini terlarut sempurna dalam tubuh.
Adapun beberapa vitamin seperti vitamin B6, B12, C, dan D sebaiknya diminum saat pagi hari untuk menghindari efek samping yang mungkin dihasilkan seperti gangguan tidur, dijelaskan dalam laman Verywell Fit. Beberapa vitamin tidak bisa dikonsumsi bersama makanan tertentu atau vitamin lainnya karena akan mengganggu proses absorpsi oleh tubuh. Dilansir ConsumerLab, berikut beberapa saran konsumsi vitamin agar penyerapannya maksimal.
- Vitamin K jangan dikonsumsi bersama vitamin E dosis besar
- Jika memiliki riwayat gastrointestinal, sebaiknya minum vitamin C saat atau sesudah makanan untuk mencegah efek keasaman yang tinggi
- Suplemen beta karoten (vitamin A) diminum bersama makanan bermineral atau tinggi kalsium atau magnesium
- Sesama vitamin yang larut dalam lemak sebaiknya tidak diminum bersamaan. Berikan jeda waktu beberapa jam antar vitamin.
Aturan di atas tidak begitu menjadi perhatian asalkan semua jenis vitamin tidak dibarengi dengan makanan atau suplemen lain yang mengandung lebih dari 250 miligram kalsium atau magnesium. Kendati demikian, untuk menghindari segala kemungkinan risiko yang ada, sebaiknya berikan jeda waktu minum dua jam untuk setiap vitamin.