ilustrasi anak mengalami kelelahan (pexels.com/Karolina Grabowska)
Menurut penelitian dalam jurnal EMBO Molecular Medicine tahun 2021, anak-anak vegan memiliki skor yang rendah dalam hal asupan protein, konsentrasi serum transthyretin, dan kadar asam amino esensial serum daripada anak-anak yang omnivora.
Kekurangan asupan protein bisa fatal, sebab protein adalah makronutrien esensial yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Dilansir Nutrition News, tanpa protein yang cukup, anak akan mengalami pertumbuhan yang tertunda, kekebalan yang lebih rendah, konsentrasi yang buruk, pengurangan perkembangan otot, penyembuhan luka lebih lambat, merasa lesu dan lelah, nyeri tulang atau sendi, serta cepat lapar.
Sebenarnya, banyak protein nabati yang bisa dikonsumsi oleh vegan. Seperti tahu, tempe, edamame, kacang-kacangan, susu kedelai, quinoa, oat, bayam, brokoli, ubi, jamur, dan masih banyak lagi. Tugas orang tua adalah mengkreasikan makanan itu supaya disukai anak.