ilustrasi makanan pemicu kanker (pexels.com/Anna Tarazevich)
Peneliti menemukan hubungan yang kuat antara mengonsumsi daging olahan dengan risiko kanker. International Agency for Research on Cancer (IARC), yang termasuk bagian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), memasukkan daging olahan ke dalam kategori carcinogenic to humans (Group 1) atau karsinogen bagi manusia.
Kategori tersebut menunjukkan adanya bukti yang cukup mengenai tingkat karsinogenisitasnya pada manusia. Bukti studi epidemiologi menunjukkan bahwa mengonsumsi daging olahan menyebabkan kanker kolorektal.
Berbeda dengan daging olahan, daging merah dikategorikan sebagai probably carcinogenic to humans (Group 2A) atau kemungkinan karsinogen bagi manusia.
Pengelompokan tersebut berdasarkan bukti yang masih terbatas dari penelitian epidemiologi yang menunjukkan adanya hubungan antara mengonsumsi daging merah dengan berkembangnya kanker kolorektal.
Dalam sebuah tinjauan sistematis berjudul "Food groups and risk of colorectal cancer" dalam International Journal of Cancer tahun 2017, dijelaskan bahwa konsumsi daging olahan hingga 60 gram per hari meningkatkan risiko kanker kolorektal hingga 20 persen. Sementara itu, mengonsumsi daging merah 150 gram per hari meningkatkan risiko kanker kolorektal hingga 20 persen.