Banyak yang mempertanyakan, apakah individu tanpa anak bahagia dengan keputusannya? Berdasarkan hasil riset, tentu saja mereka sama bahagianya dengan pasangan yang memiliki anak.
Justru, menurut studi berjudul "Does Having Children Make People Happier in the Long Run?" yang ditulis oleh Nicholas H. Wolfinger pada tahun 2018, orang tua di Amerika Serikat kurang bahagia karena berbagai faktor, misalnya konflik pekerjaan-keluarga atau pembagian peran dalam mengasuh anak yang terkadang memicu pertengkaran.
Akan tetapi, pasangan dengan anak mendapatkan kompensasi dari hormon oksitosin yang disebut cuddle chemical. Kadar oksitosin melonjak pada perempuan hamil dan menyusui. Laki-laki yang menjadi pasangannya pun mendapatkan dorongan yang sama hebatnya. Inilah yang membuat pengalaman mendampingi anak menjadi berharga.
In the end, keputusan untuk memiliki atau tidak memiliki anak tidak perlu diperdebatkan. Setiap orang bisa bahagia dengan caranya masing-masing, kan? Apa pun pilihannya, semoga kita bisa saling menghargai, ya.