Daripada mengalihkan perhatian, sebaiknya orang tua menjadikan tantrum dan disregulasi emosi sebagai kesempatan untuk mengajari anak-anak cara mengidentifikasi dan merespons emosi dengan cara yang bermanfaat. Tidak ada yang bisa menggantikan interaksi, modeling, dan pengajaran orang dewasa.
Sediakan tempat yang nyaman bagi anak-anak untuk mengumpulkan perasaan mereka, misalnya dengan menyelimuti anak di atas tempat tidur.
Bantu anak-anak menyebutkan emosi mereka dan menawarkan solusi ketika mereka merespons perasaan tersebut secara tidak tepat. Misalnya, saat anak mulai memukul dan menangis, tanyakan apakah mereka merindukan ibu dan segera berikan pelukan.
Akhir kata, memberikan gadget untuk anak memberikan lebih banyak dampak negatif, termasuk tantrum. Jadi, ada baiknya anak-anak tidak diperkenalkan dengan gadget saat usianya masih sangat kecil.
Untuk anak-anak yang sudah terlanjur mengenal gadget, orang tua harus mencari upaya untuk mulai menjauhkan anak dari gadget agar anak tidak kecanduan.
Referensi
Allina Health. Diakses pada Mei 2024. Post-screen-time anger & frustration in kids.
CNN. Diakses pada Mei 2024. Giving your child a screen may hinder emotional regulation, study says. Here's what to do instead.
Hill, D. L., Ameenuddin, N., Chassiakos, Y. R., et al. (2016). Media and young minds. Pediatrics, 138(5). https://doi.org/10.1542/peds.2016-2591