Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tidur di lantai (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi tidur di lantai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Saat cuaca sedang panas, beberapa orang mungkin memilih untuk tidur di lantai. Tidur di lantai bagi sebagian orang dirasa lebih nyaman. Namun, ada anggapan bahwa tidur di lantai menyebabkan paru-paru basah.

Apakah benar tidur di lantai bisa bikin seseorang mengalami paru-paru basah? Untuk lebih jelasnya, yuk, baca penjelasannya di bawah ini sampai tuntas!

1. Kabar mengenai tidur di lantai mengakibatkan paru-paru basah

ilustrasi tidur di lantai (pexels.com/Ron Lach)

Sering tidur di lantai dianggap tidak baik untuk kesehatan. Tidur di lantai juga sering kali dikaitkan sebagai penyebab paru-paru basah.

Adanya anggapan tersebut menyebabkan banyak yang enggan dan menghindari tidur di lantai agar tidak mengalami penyakit tersebut. Padahal, kabar tidur di lantai menyebabkan paru-paru basah adalah tidak benar.

2. Jadi, fakta atau mitos?

ilustrasi tidur di lantai (unsplash.com/James Forbes)

Kabar mengenai tidur di lantai bisa menyebabkan penyakit paru-paru basah dibantah oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo). Disebutkan bahwa kabar tersebut adalah disinformasi.

Dokter Spesialis Paru RS Awal Bros Bekasi Timur, dr. Annisa Sutera Insani, SpP, menyebutkan bahwa anggapan tersebut tidak mempunyai bukti ilmiah, mengutip Kominfo.

Ia menambahkan, penyakit paru-paru tergantung udara yang dihirup setiap harinya. Apabila menghirup udara berpolusi ditambah dengan merokok, maka risiko paru-paru basah akan makin tinggi.

3. Penjelasan ilmiah

ilustrasi paru-paru (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Dilansir WebMD, pneumonia merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur yang menyerang paru-paru. Infeksi ini mengakibatkan alveoli paru-paru menjadi terisi oleh air atau nanah. Akibatnya, akan menimbulkan kesulitan saat bernapas.

Kebiasaan seperti merokok juga dapat meningkatkan risiko pneumonia. Jadi, tidur di atas lantai tidak ada hubungannya dengan pneumonia atau yang banyak dibilang awam sebagai paru-paru basah.

4. Bahaya tidur di lantai

ilustrasi nyeri punggung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Di daerah beriklim tropis seperti Indonesia, tidur di lantai menjadi pilihan sebagian orang untuk mendinginkan suhu tubuh. Suhu lantai yang dingin membuat beberapa orang lebih nyaman.

Namun, tidur di lantai bagi sebagian orang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti nyeri punggung karena permukaan lantai yang keras. Selain itu, bagi orang dengan riwayat alergi, tidur di lantai mungkin bukan pilihan yang tepat karena lebih banyak debu di lantai sehingga meningkatkan risiko reaksi alergi, dilansir Medical News Today.

5. Siapa yang tidak boleh tidur di lantai?

ilustrasi lansia (pexels.com/Pixabay)

Meskipun beberapa merasakan kenyamanan dari tidur di lantai, tetapi ini tidak disarankan untuk beberapa orang. Orang-orang yang tidak disarankan untuk tidur di lantai yaitu:

  • Orang tua atau lansia: Tulang pada usia yang lebih tua lebih rapuh dan lebih sedikit lemak tubuh. Tidur di lantai dapat meningkatkan risiko patah tulang atau rasa kedinginan.
  • Memiliki penyakit tertentu: Beberapa orang yang mempunyai riwayat anemia, diabetes tipe 2, dan hipotiroid biasa merasakan tubuh yang lebih dingin. Tidur di lantai akan membuat tubuh makin dingin sehingga harus dihindari.
  • Orang dengan mobilitas terbatas: Jika merasa kesulitan saat duduk atau bangun dari tidur, maka sebaiknya hindari tidur di lantai.

6. Tips tidur di lantai

ilustrasi tidur di lantai beralas karpet (pexels.com/Pixabay)

Tidur di lantai menjadi alternatif bagi beberapa orang karena dianggap lebih nyaman. Untuk meminimalkan efek buruk bagi tubuh, hal-hal berikut dapat dilakukan:

  • Memastikan kebersihan area lantai.
  • Melapisi lantai dengan matras, tikar, atau selimut agar tubuh tidak langsung bersentuhan dengan lantai.
  • Merubah posisi yang dianggap nyaman saat tidur. Dapat pula menambahkan bantal agar lebih nyaman.
  • Tidak terlalu lama tidur di lantai, terutama jika belum pernah atau jarang tidur di lantai.
  • Membersihkan alas tidur saat di lantai dengan rutin untuk mencegah pembentukan jamur.

Jadi, sudah paham ya, bahwa tidur di lantai tidak menyebabkan penyakit paru-paru basah. Itu cuma mitos. Penyakit paru-paru basah disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Tidur di lantai bagi sebagian orang dapat menyebabkan nyeri punggung atau kambuhnya alergi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team