ilustrasi orang berbuka puasa (freepik.com/rawpixel.com)
Dalam sebuah studi kecil, ditemukan bahwa penurunan berat badan bisa terjadi pada individu yang melakukan puasa intermiten (Obesity, 2019).
Penelitian menemukan bahwa pada hewan pengerat, puasa bisa bakar kalori lebih banyak. Namun, data untuk manusia masih beragam.
Metode ini bekerja dengan menurunkan nafsu makan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan lebih banyak lemak yang dibakar.
Kalori yang berasal dari karbohidrat, yang disimpan di otot, akan dibakar saat kamu berolahraga. Namun, saat puasa, kalori dari simpanan lemak yang akan dibakar.
Puasa akan membantu meningkatkan kemampuan kamu untuk beralih antara membakar karbohidrat untuk energi, ke membakar lemak untuk energi; sebuah aspek metabolisme yang dikenal sebagai fleksibilitas metabolisme.
Menurut laman UC Davis Health, dengan membatasi makanan, tubuh kamu akan lebih cepat dan efisien memanfaatkan simpanan lemak untuk energi.
Meskipun glukosa dari karbohidrat adalah sumber bahan bakar, tetapi kamu akan membakar lemak untuk menghasilkan energi ketika tidak ada glukosa.