ilustrasi minum air putih (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Tubuh sangat bergantung dengan keberadaan air. Ketika tubuh kekurangan air, ia segera mengeluarkan respons rasa haus yang mendorong kita untuk segera minum. Namun, jika tubuh mengalami kekurangan air secara terus-menerus dan tidak mendapatkan asupan air, maka yang terjadi adalah dehidrasi.
Dehidrasi merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan air atau cairan. Ini menyebabkan berbagai gejala, seperti menjadi lemas, lesu atau kekurangan energi, pusing, mental yang kurang baik, tekanan darah rendah, hingga kegagalan fungsi organ. Efek ini bisa terjadi sangat cepat, terlebih jika kondisi lingkungan sangat panas, misalnya cuaca panas atau olahraga berat.
Dilansir laman BBC, tahap pertama dehidrasi adalah rasa haus. Ini dapat muncul saat tubuh kehilangan 2 persen dari berat badan. Saat rasa haus muncul, tubuh akan menyerap semua cairan yang tersisa.
Setelah itu, organ-organ akan bereaksi dengan cepat untuk menyesuaikan keadaan. Ginjal akan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengirimkan lebih sedikit cairan ke kandung kemih, yang kemudian menyebabkan urine berwarna lebih gelap. Tubuh juga menurunkan kemampuannya untuk berkeringat sehingga menyebabkan risiko kepanasan dan peningkatan suhu tubuh. Detak jantung juga akan meningkat untuk menjaga kadar oksigen sebaik mungkin.
Rendahnya jumlah air dalam tubuh juga menyebabkan darah menjadi lebih kental dan mengalir lebih lambat. Ini dapat memengaruhi sistem kardiovaskular yang memaksanya harus bekerja lebih keras untuk menjaga tekanan darah tetap tinggi. Saat dehidrasi semakin meningkat dan menyebabkan kehilangan empat persen dari berat badan kita, tekanan darah dapat menurun dan menyebabkan pingsan.
Tahap ketiga, ketika tujuh persen berat badan hilang akibat dehidrasi, kerusakan organ dapat terjadi. Ginjal tidak lagi bisa menyaring darah sehingga terjadi penumpukan racun atau limbah seluler. Tekanan darah akan semakin menurun karena tubuh kehilangan kemampuannya untuk menjaga tekanan darah. Dehidrasi juga bisa menyebabkan sistem kardiovaskular, seperti pembuluh darah mengeras sehingga menyebabkan risiko serangan jantung.
Ketika dehidrasi semakin parah, ini juga bisa memengaruhi cara kerja otak, mengganggu suasana hati, dan kemampuan berpikir seseorang. Selain itu, tubuh juga menjadi tidak bisa mengatur suhu tubuh sehingga menyebabkan kehancuran enzim-enzim dalam jalur metabolisme. Ini bisa memengaruhi kerja organ, seperti otak, jantung, dan paru-paru tidak berfungsi, dan menjadi kondisi yang fatal.