Walaupun perempuan memiliki rentang hidup lebih lama daripada laki-laki, tetapi perempuan juga memiliki lebih banyak kondisi kesehatan.
Sementara perempuan cenderung memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat daripada laki-laki, tetapi perempuan juga lebih rentan mengalami kondisi autoimun (tercatat sebanyak 80 persen).
Banyak penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan degenerasi makula terkait usia, lebih sering terjadi pada perempuan.
Dilansir Medical News Today, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ini mungkin timbul dari berbagai tingkat paparan stres oksidatif, baik dari faktor gaya hidup maupun faktor internal seperti perbedaan endokrin.
Jika ini masalahnya, antioksidan dan elemen antiinflamasi dalam makanan mungkin merupakan cara yang baik untuk mengurangi stres oksidatif dan inflamasi, dan dengan demikian meningkatkan kesehatan.
Nah, terdapat penelitian yang menyelidiki efek pola makan terhadap kondisi autoimun pada perempuan. Ditemukan bahwa asupan karotenoid berpigmen mungkin berperan penting untuk mencegah kehilangan penglihatan dan kognitif. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nutritional Neuroscience pada Juni 2022 kemarin.
Tinjauan tersebut didasarkan pada beberapa dekade pekerjaan sebelumnya yang secara meyakinkan menunjukkan bahwa pola makan tinggi buah dan sayuran—banyak di antaranya mengandung karotenoid, yang bertanggung jawab atas beberapa warna buah dan sayuran yang cerah—dikaitkan dengan penuaan dan umur panjang yang sehat dan risiko penyakit kronis yang lebih rendah.
Alasan mengapa demikian mungkin multifaktorial, tetapi kemungkinan alasan mengapa karotenoid bermanfaat adalah karena aktivitas antioksidan dan antiinflamasi.