ilustrasi tomat ceri (unsplash.com/Elaine Casap)
Tomat, khususnya tomat ceri dan tomat anggur, membawa risiko tersedak pada bayi. Untuk meminimalkan risiko, pilihlah tomat matang, bisa disajikan bersama irisan daging sapi. Untuk tomat ceri dan tomat anggur, hancurkan dengan ibu jari dan telunjuk, atau potong menjadi empat bagian memanjang.
Ingatlah bahwa tomat memiliki kombinasi kulit licin, daging lembut, biji kecil, dan daging buah berair yang dapat menyebabkan tersedak dan batuk. Bayi sedang belajar bagaimana mengelola berbagai tekstur di mulut sekaligus, dan paparan terhadap perasaan baru ini membantu mengajari anak cara makan makanan yang sebenarnya.
Karena tomat dan makanan lain dengan tekstur campuran bisa menjadi tantangan, berikan tomat saat bayi tenang, waspada, dan fokus.
Alergi tomat jarang terjadi, tetapi tetap bisa terjadi. Tomat adalah bagian dari keluarga tumbuhan nightshade, dan beberapa individu mungkin sensitif terhadap jenis tanaman ini. Selain itu, individu dengan sindrom alergi mulut (dan khususnya mereka yang alergi rumput atau ragweed) mungkin sensitif terhadap tomat, sehingga menyebabkan rasa gatal atau rasa tidak nyaman di mulut (American Journal of Rhinology & Allergy, 2018). Memasak tomat dapat mengurangi kemungkinan mengalami gejala alergi mulut.
Tomat dan makanan asam lainnya dapat menyebabkan ruam yang tidak berbahaya pada kulit yang bersentuhan dengan jusnya dan terkadang menyebabkan ruam popok (Contact Dermatitis, 2012). Ruam kulit, biasanya muncul di sekitar mulut dan dagu, biasanya tidak berbahaya dan biasanya hilang dalam beberapa menit setelah kulit dibersihkan dengan lembut.
Tomat adalah buah yang sering digunakan dalam berbagai hidangan, tetapi bagi bayi yang masih muda, tomat dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena tingginya asam dan potensi alergen.
Itulah beberapa buah yang bisa berisiko untuk bayi usia kurang dari 1 tahun. Untuk memastikan keamanan dan cara penyajian MPASI terbaik untuk bayi, berkonsultasilah dengan dokter anak dan/atau dokter gizi anak.