Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berbincang dan berargumen yang sehat (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Umumnya, hubungan—dari pertemanan, romantis, hingga keluarga—tanpa perdebatan adalah gambaran hubungan yang ideal. Padahal, ternyata perdebatan adalah salah satu hal yang penting dan tanda kepedulian.

Faktanya, menurut penelitian dalam jurnal Family Process pada 2019, baik pasangan harmonis atau yang tidak harmonis mencatat frekuensi perdebatan yang serupa. Bedanya, pasangan harmonis lebih fokus pada menyelesaikan masalah dan menghindari kata-kata negatif.

Daripada dihindari, perdebatan dianggap sebagai jalan untuk mengenali satu sama lain dan berubah ke arah lebih baik. Masalahnya, kebanyakan dari kita berargumen dengan cara yang salah. Jadi, bagaimana cara berargumen dengan sehat? Yuk, simak baik-baik!

1. Mulai dengan rasa hormat

ilustrasi argumen di keluarga (theconversation.com)

Saat berdebat, dekati pasangan, keluarga, atau sahabat dengan rasa hormat. Hal ini berarti kita juga bisa menetapkan batasan-batasan saat berdebat agar tidak keluar jalur.

Setiap kita pasti memiliki pengalaman hidup yang menetapkan hal-hal buruk dalam hidup dan jenis argumen seperti apa yang membuat kita tak nyaman. Oleh karena itu, menetapkan batasan (tidak menggunakan kata-kata kasar atau hinaan) bisa membuat argumen tetap sehat dan produktif.

Selain perdebatan jadi tetap positif, ini menunjukkan rasa hormat meski dalam pertentangan. Kendalikan emosi karena saat kamu terlalu terbawa emosi, komunikasi pun jadi sulit.

2. Jaga pikiran tetap terbuka

Editorial Team

Tonton lebih seru di