ilustrasi ayam panggang (pexels.com/Julia Filirovska)
Menyusui ibarat memberi makan untuk dua orang. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk melakukan defisit kalori secara ekstrem. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menganjurkan ibu menyusui untuk mengonsumsi 2.000 hingga 2.800 kkal per hari.
Alih-alih memangkas kalori, ibu menyusui disarankan untuk membatasi karbohidrat sederhana dan memperbanyak karbohidrat kompleks.
Mengutip Medical News Today, karbohidrat sederhana memiliki rantai molekul yang lebih pendek dan lebih cepat dicerna. Namun, karbohidrat sederhana hanya menyediakan sumber energi jangka pendek dan menyebabkan lonjakan glukosa darah.
Contoh makanan yang termasuk karbohidrat sederhana adalah beras putih, roti putih, pasta, gula, sereal, soda, permen, hingga madu.
Di sisi lain, karbohidrat kompleks menghasilkan energi yang lebih tahan lama dan tidak membuat glukosa darah melonjak drastis. Sumbernya adalah beras merah, roti gandum utuh, rolled oat, sorgum, lentil, quinoa, ubi, edamame, dan masih banyak lagi.
Asupan protein juga harus ditingkatkan karena bisa membuat ibu menyusui kenyang lebih lama. Ibu menyusui membutuhkan tambahan protein 17 gram per hari (Nutrients, 2023).
Dianjurkan mengonsumsi protein rendah lemak, seperti dada ayam, ikan, tahu, tempe, putih telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.