ilustrasi konsumsi suplemen kolagen (pennmedicine.org)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi multivitamin harian yang mengandung asam folat atau folat, dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Akan tetapi, tidak semua penelitian menemukan hal ini.
Faktanya, beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa asam folat membantu pertumbuhan tumor yang ada. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan mengenai hal ini.
Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa vitamin D dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal serta kanker lainnya.
Karena kekhawatiran paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kanker kulit, sebagian besar ahli tidak merekomendasikan hal ini sebagai cara untuk menurunkan risiko kanker kolorektal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah peningkatan asupan vitamin D dari suplemen dapat membantu mencegah kanker kolorektal.
Rendahnya tingkat kalsium makanan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal dalam beberapa penelitian. Studi lain menunjukkan bahwa peningkatan asupan kalsium dapat menurunkan risiko kanker kolorektal.
Kalsium penting untuk sejumlah alasan kesehatan selain dari kemungkinan efek pada risiko kanker. Namun, karena kemungkinan peningkatan risiko kanker prostat pada laki-laki dengan asupan kalsium atau produk susu yang tinggi, dan kemungkinan risiko kanker lain yang lebih rendah seperti kanker kolorektal dan kanker payudara, tidak ada rekomendasi khusus mengenai konsumsi produk susu untuk pencegahan kanker.
Kalsium dan vitamin D mungkin bekerja sama untuk mengurangi risiko kanker kolorektal, karena vitamin D membantu penyerapan kalsium oleh tubuh. Namun, tidak semua penelitian menemukan bahwa suplemen nutrisi ini mengurangi risiko.
Beberapa penelitian telah menemukan kemungkinan hubungan antara pola makan tinggi magnesium dan pengurangan risiko kanker kolorektal, terutama di kalangan perempuan. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah hubungan tersebut benar-benar ada.
Yuk, lakukan perubahan hidup mulai dari pola makan, rutin olahraga, menjaga berat badan, tidak merokok dan minum alkohol, serta lakukan skrining untuk mengurangi risiko kanker kolorektal.
Mengubah gaya hidup mungkin dirasakan sulit untuk beberapa orang. Namun, tidak hanya kanker usus besar, perubahan gaya hidup yang kamu lakukan juga dapat mengurangi beberapa risiko jenis kanker lainnya serta beberapa penyakit serius lainnya.
Referensi
World Cancer Research Fund International. Diakses pada Maret 2024. Colorectal cancer statistics.
Merck KGaA. Diakses pada Maret 2024. Apa Saja Gejala Kanker Usus Besar?
American Cancer Society. Diakses pada Maret 2024. Six Ways to Lower Your Risk for Colorectal Cancer.
The University of Texas MD Anderson Cancer Center. Diakses pada Maret 2024. Colorectal cancer prevention: What you need to know.
American Institute for Cancer Research. Diakses pada Maret 2024. Colorectal Cancer.
Cedars-Sinai. Diakses pada Maret 2024. 6 Expert Tips to Prevent Colorectal Cancer.
National Cancer Institute. Diakses pada Maret 2024. Colorectal Cancer Prevention (PDQ®)–Patient Version.
American Cancer Society. Diakses pada Juni 2024. Can Colorectal Cancer Be Prevented?
Mayo Clinic Health System. Diakses pada Juni 2024. Reducing your risk for colorectal cancer.
Lovelace Health System. Diakses pada Juni 2024. 5 Ways to Decrease Your Risk of Colorectal Cancer.
World Health Organization. Diakses pada Juni 2024. Colorectal Cancer.