Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jantung (unsplash.com/Robina Weermeijer)
ilustrasi jantung (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Intinya sih...

  • Situasi stres bisa meningkatkan detak jantung.
  • Olahraga teratur membantu mengendalikan detak jantung dan menjaga kesehatan fisik secara keseluruhan.
  • Kafein, alkohol, kurang tidur, kelebihan berat badan, dan stres dapat memengaruhi detak jantung. Hindari faktor-faktor tersebut untuk menjaga kesehatan jantung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apakah kamu pernah merasa detak jantungmu berdebar kencang? Itu sebetulnya terjadi bukan tanpa alasan.

Detak jantung yang normal itu sekitar 60–100 kali per menit. Kalau kamu sedang berada pada situasi yang penuh tekanan, seperti dikejar deadline, berjalan sendirian di gang gelap, atau nonton film horor, detak jantung bisa naik, tetapi biasanya kembali ke angka normal setelah situasi yang penuh stres tersebut reda. Namun, kalau detak jantung terus-menerus di atas normal, itu bisa menandakan ada yang salah pada tubuh. 

Jika penyebabnya bukan kondisi medis yang mendasari detak jantung cepat (yang mana ini butuh perawatan dari dokter), ada beberapa cara umum untuk memperlambat detak jantung cepat. Apa saja?

1. Teknik pernapasan dalam

ilustrasi pernapasan dalam (pexels.com/Barbara Olsen)

Menghadapi situasi yang menegangkan atau stres bisa membuat detak jantung meningkat secara signifikan. Salah satu cara yang efektif untuk menenangkan detak jantung adalah dengan melakukan teknik pernapasan dalam.

Dengan mengatur napas secara perlahan dan dalam, kamu dapat mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk rileks, sehingga mengurangi detak jantung yang berlebihan.

2. Olahraga teratur

ilustrasi joging (pexels.com/CARLOS PÉREZ ADSUAR ANTÓN)

Olahraga secara teratur bukan hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat membantu mengontrol detak jantung. Melalui aktivitas fisik yang teratur, otot jantung menjadi lebih efisien dalam memompa darah, sehingga detak jantung dapat berada dalam rentang yang sehat.

Jenis olahraga apa pun yang kamu sukai, seperti joging, berenang, atau yoga, dapat membantu memperlambat detak jantung.

3. Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol

ilustrasi minum kopi (pexels.com/Los Muertos Crew)

Kafein dan alkohol dapat memengaruhi detak jantung, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Kafein, yang banyak ditemukan dalam kopi, teh, dan minuman energi, dapat meningkatkan denyut jantung. Begitu pula dengan alkohol, yang dapat menyebabkan detak jantung meningkat secara sementara setelah dikonsumsi.

Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol dapat membantu menjaga detak jantung kamu tetap stabil.

4. Praktik meditasi dan yoga

ilustrasi meditasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meditasi dan yoga telah terbukti efektif dalam menurunkan detak jantung dan mengurangi stres. Melalui latihan meditasi yang teratur, kamu dapat belajar untuk fokus pada pernapasan dan mengurangi aktivitas pikiran yang berlebihan.

Sementara itu, yoga menggabungkan gerakan tubuh dengan pernapasan dalam, membantu mengendalikan detak jantung, dan meningkatkan keseimbangan emosi.

5. Tidur cukup

ilustrasi tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kurang tidur dapat menyebabkan detak jantung meningkat. Selain itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Pastikan kamu mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam, idealnya antara 7–9 jam, untuk menjaga detak jantungmu tetap stabil dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

6. Menjaga berat badan ideal

ilustrasi timbangan (pexels.com/Andres Ayrton)

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan beban tambahan pada jantung, yang akhirnya dapat menyebabkan detak jantung yang berlebihan.

Dengan menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan olahraga teratur, kamu dapat mengurangi risiko detak jantung yang berada di atas rata-rata.

7. Mengelola stres dengan baik

ilustrasi stres (pexels.com/Inzmam Khan)

Stres dapat meningkatkan detak jantung secara signifikan. Untuk mengurangi stres, cobalah teknik-teknik relaksasi seperti mendengarkan musik yang menenangkan, menggambar, atau melakukan aktivitas yang kamu nikmati.

Selain itu, mengatur waktu dengan baik dan belajar untuk mengelola ekspektasi juga dapat membantu mengurangi tingkat stres secara keseluruhan.

Penting untuk memperhatikan detak jantung kamu. Dengan melakukan cara-cara di atas, diharapkan detak jantung kamu tetap berada pada rentang yang sehat.

Namun, jika kamu mengalami detak jantung cepat disertai nyeri dada, kesulitan bernapas, pusing, pingsan atau hampir pingsan, atau kehilangan kesadaran, segera cari pertolongan medis. Juga, temui dokter jika detak jantung saat istirahat secara konsisten di atas kisaran normal.

Penting untuk menemui dokter untuk pemeriksaan fisik karena beberapa jenis irama jantung yang tidak normal, seperti fibrilasi atrium, jika tidak diobati, dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah, yang membuat kamu berisiko terkena serangan jantung dan stroke.

Referensi

American Heart Association. Diakses pada Juni 2024. Stress and Heart Health.
Medical News Today. Diakses pada Juni 2024. How do you lower your resting heart rate?
BuzzRx. Diakses pada Juni 2024. When To Go to the Hospital for Rapid Heart Rate.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team