Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak sedang menangis (pexels.com/Ba Phi)

Setiap orang bisa mengalami trauma setelah menghadapi suatu peristiwa menakutkan. Namun, pada anak, jika mereka mengalami peristiwa traumatis, mereka akan lebih membutuhkan dukungan orang dewasa segera setelah peristiwa traumatis tersebut.

Reaksi terhadap peristiwa traumatis tidak selalu terjadi saat itu juga, kadang bisa terjadi beberapa saat atau lama setelahnya. Itulah sebabnya anak-anak butuh dukungan pada hari-hari dan minggu-minggu atau bulan-bulan sesudah mengalami peristiwa traumatis. 

Anak-anak dari segala usia membutuhkan bantuan untuk mengatasi dan pulih dari peristiwa traumatis pada hari-hari dan minggu-minggu sesudahnya. Di bawah ini telah dirangkum dari laman Child Mind Institute dan Raising Children Network mengenai cara mengatasi trauma pada anak sesuai usianya.

1. Cara membantu anak usia 0-2 tahun

ilustrasi bayi menangis (pexels.com/William Fortunato)

Bayi akan bereaksi sesuai dengan emosi orang di sekitarnya. Jika kamu tetap tenang, bayi juga akan merasa aman. Sebaliknya, jika kamu panik, bayi lebih mungkin menjadi rewel, sulit ditenangkan, susah makan dan tidur, serta bertindak menarik diri.

Berikut ini hal yang dapat kamu lakukan untuk membantu anak usia 0-2 tahun dalam menghadapi peristiwa traumatis:

  • Sebisa mungkin tetaplah bertindak tenang. Bahkan, meskipun kamu merasa cemas, bicaralah dengan bayi dengan suara yang menenangkan.
  • Tetap penuhi kebutuhan bayi secara konsisten. Misalnya, jika bayi masih mendapatkan ASI, maka ibu tetap harus menyusui. Ini penting agar bayi tetap sehat dan terhubung dengan ibu atau orang yang mengasuhnya.
  • Tatap mata bayi, tersenyumlah padanya, dan berikan sentuhan. Kontak mata, sentuhan, dan kehadiran ibu membantu menjaga keseimbangan emosi bayi.

2. Cara membantu anak usia 2-5 tahun

Editorial Team

Tonton lebih seru di