Alergi susu sapi (ASS) menjadi alergi makanan yang paling umum pada awal masa kehidupan anak, dengan insidensi 2–3 persen. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, prevalensi ASS pada anak Indonesia sekitar 2 hingga 7,5 persen, yang mana protein susu sapi menjadi alergen kedua yang paling umum setelah telur.
Maka dari itu, penanganan cepat dan tepat sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak jangka panjang ASS dan memastikan tumbuh kembang anak tidak terganggu.
Topik ini menjadi pembahasan dalam webinar edukasi "Bicara Gizi yang bertema Tangani Alergi Susu Sapi (ASS) pada Anak dengan Cepat dan Tepat sebelum Terlambat" pada Selasa (25/6/2024) yang dilangsungkan secara daring.