Bagaimana Ciri-Ciri Keputihan karena Kecapaian atau Lelah?

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Vetta Fegitalasky, SpOG
Keputihan pada perempuan merupakan kondisi normal. Keluarnya cairan berwarna putih dari vagina ini merupakan cara organ reproduksi tersebut untuk tetap bersih dan sehat. Namun, beberapa faktor dapat menyebabkan keputihan menjadi tidak normal. Selain masalah kesehatan fisik, salah satunya adalah kelelahan.
Benarkah faktor kelelahan dapat memengaruhi keputihan dan bagaimana ciri-ciri keputihan karena kecapaian? Ini hal yang perlu kamu ketahui sehingga tahu perlu khawatir atau tidak.
Ciri-ciri keputihan karena kecapaian
Sebuah penelitian yang dipublikasi dalam Sciene Midwifery menyebutkan bahwa kelelahan, baik secara mental maupun fisik, dapat memengaruhi kerja hormon pada tubuh perempuan. Hal itu bisa memicu ketidakseimbangan hormon yang akhirnya berpengaruh pada gejala fisik, contohnya keluar cairan keputihan tidak biasa.
Pertanyaan utamanya, bagaimana ciri-ciri keputihan karena kecapaian? Kamu mungkin tidak begitu menyadarinya karena kelelahan bukan suatu hal yang menyebabkan perubahan signifikan pada keputihan. Akan tetapi, peningkatan volume menjadi satu tanda yang kerap dihubungkan dengan kelelahan fisik maupun stres mental.
Stres tubuh dikatakan dapat memicu vagina memproduksi lebih banyak cairan keputihan. Meski demikian, warnanya mungkin tidak akan jauh berbeda seperti keputihan normal. Teksturnya bisa encer atau kental, berwarna bening maupun putih, serta aromanya tidak terlalu menyengat, tetapi tergantung pada siklus menstruasimu, ya.
Namun, tanda ini tidak bisa disamaratakan pada tiap perempuan, ya. Pasalnya, beberapa orang memang mengeluarkan cairan vagina lebih banyak. Apalagi faktor lain, seperti kehamilan, penggunaan pil KB, atau sedang ovulasi juga memengaruhi jumlah cairan keputihan.
Dampak stres tubuh jangka panjang pada keputihan
Keputihan saat lelah fisik maupun mental memang bisa memengaruhi jumlah cairan vagina. Di luar itu, stres tubuh dalam jangka panjang justru memicu vagina kering akibat ketidakseimbangan hormon. Itu karena tingginya kadar kortisol dapat memengaruhi tingkat kelembapan vagina.
Tidak berhenti di sana, stres pun dapat memicu ketidakseimbangan pH di vagina. Pasalnya, stres mungkin menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan tubuh. Alhasil, tubuh menjadi lebih rentan terhadap bakteri atau infeksi lainnya.
Ambil contoh satu saja. Stres dapat memengaruhi pH yang berikutnya membuat ketimpangan jumlah bakteri dan membuat vagina lebih berisiko mengalami vaginosis bakterial.
Ciri keputihan tidak normal
Meski demikian, ciri-ciri keputihan karena kecapaian tidak seharusnya sampai berubah warna dan aroma. Kalau kamu mendapati keputihan berubah warna, tekstur, bahkan beraroma aneh, jelas tubuh sedang mengalami masalah kesehatan lainnya.
Kamu perlu waspada atau segera berkunjung ke dokter jika mengalami gejala berikut:
- Meningkatkan jumlah keputihan dalam jangka waktu lama
- Perubahan warna cairan yang keluar
- Bau busuk
- Perubahan tekstur atau konsistensi cairan
- Iritasi, gatal, bahkan nyeri vagina.
Gejala di atas merupakan tanda bahwa vagina tidak sedang baik-baik saja. Perubahan signifikan tersebut terjadi tidak hanya karena kelelahan. Sebaliknya, kode dari vagina bisa menandakan adanya infeksi bakteri, jamur, dan masalah kesehatan lainnya.
Infeksi jamur, misalnya. Jamur Candida dapat menyebabkan keputihan berubah menjadi lebih kental, putih, dan menjadikan keputihan seperti keju hancur. Sementara itu, vaginosis bakterial bisa memicu keputihan menjadi warna abu-abu dan beraroma busuk serta amis.
Masing-masing kondisi yang memicu munculnya ciri-ciri keputihan tidak normal di atas perlu mendapatkan perawatan berbeda, ya. Ada baiknya segera konsultasikan kepada dokter demi mencegah risiko efek samping jangka panjang.
Ciri-ciri keputihan karena kecapaian memang tidak begitu signifikan untuk diamati. Selain itu, tandanya bisa sangat berbeda tergantung pada masing-masing individu dan siklus menstruasi yang sedang kamu alami.
Referensi:
"Vaginal Discharge". Cleveland Clinic. Diakses Agustus 2024
Bansu, Istiana Asrari, and Nurdiana Lante. 2022. “Psychosocial Stress With Vaginal Discharge Of Adolescent Women In The New Normal Era”. Science Midwifery 10 (2), 959-63.
"Stress can impact your vaginal health". North Side Hospital. Diakses Agustus 2024
"5 ways in which your stress levels are messing with your vagina". Health Shots. Diakses Agustus 2024