Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bahan makanan (pexels.com/Engin Akyurt)

Hari Gizi Nasional (HGN) jatuh pada 25 Januari mendatang. Mirisnya, 9 dari 10 orang Indonesia kurang makan sayur dan buah! Padahal, kita perlu banyak mengonsumsi sayur dan buah demi kesehatan.

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, sebagian orang memilih mengonsumsi suplemen. Lantas, apakah ini pilihan yang tepat?

Ketahui jawabannya dalam sesi Health Talk bertema "Mengoptimalkan Kandungan Gizi di Dalam Makananmu" yang disiarkan secara live di Instagram @idntimes pada Kamis (13/1/2022). Narasumber yang dihadirkan adalah Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz, ahli gizi dan direktur FNH consulting. Here we go!

1. Gizi harus dipenuhi dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari

ilustrasi makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak orang yang hanya asal makan dan berprinsip "yang penting kenyang". Padahal, seperti pepatah "you are what you eat", apa yang kita konsumsi akan memberikan umpan balik (feedback) terhadap kesehatan kita.

Sebelum beranjak lebih jauh, Dr. Aji menjelaskan tentang konsep makronutrien dan mikronutrien dalam gizi. Makronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Sebaliknya, mikronutrien dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, seperti vitamin dan mineral.

"Jadi, gizi harus dicukupi dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Kita bisa hidup karena mengonsumsi makanan. Layaknya bahan bakar untuk melakukan aktivitas, performa akan optimal ketika asupan gizi kita cukup," jelasnya.

2. Apa yang kita makan memiliki efek jangka pendek dan panjang

Editorial Team

Tonton lebih seru di