Studi epidemiologi skala besar menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih lama lebih mungkin meninggal sebelum waktunya.
Alasannya persisnya tidak diketahui, tetapi peradangan mungkin memainkan peran penting. Ditambah lagi, ada kemungkinan besar meninggal pada usia yang lebih muda jika memiliki masalah seperti diabetes dan penyakit jantung—yang disebabkan oleh terlalu banyak (atau terlalu sedikit) tidur.
Beberapa penelitian juga menemukan orang tidur 9 jam atau lebih setiap malam memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidur 7 hingga 8 jam setiap malam.
Para peneliti berteori bahwa depresi dan status sosial ekonomi rendah juga berhubungan dengan waktu tidur yang lebih lama. Mereka berspekulasi bahwa faktor-faktor ini mungkin terkait dengan peningkatan angka kematian pada orang yang tidur terlalu lama.
Wajar jika saat puasa Ramadan kamu merasa lelah pada siang hari. Untuk mengakalinya, kamu bisa melakukan power nap, yaitu tidur singkat maksimal 20 menit untuk mengembalikan stamina. Jangan melakukannya terlalu lama (atau terlalu sering) karena bisa menimbulkan rasa lelah dan risiko kesehatan lainnya seperti yang dicantumkan di atas.
Referensi
"Is Getting Too Much Sleep Bad for You?" Houston Methodist. Diakses Maret 2024.
"Physical Side Effects of Oversleeping." WebMD. Diakses Maret 2024.
"6 Bad Things That Happen When You Sleep Too Much." Prevention. Diakses Maret 2024.
"Does Sleeping Too Much Affect You?" Verywell Health. Diakses Maret 2024.
"Too much sleep? Here are some surprising facts about oversleeping." BJC HealthCare. Diakses Maret 2024.
Elizabeth E. Devore et al., “Sleep Duration in Midlife and Later Life in Relation to Cognition,” Journal of the American Geriatrics Society 62, no. 6 (May 1, 2014): 1073–81, https://doi.org/10.1111/jgs.12790.
"Tips Mengatur Pola Tidur saat Bulan Puasa." Kemenkes RI Direktorat Jenderal P2P. Diakses Maret 2024.