Kebanyakan idol Kpop memiliki tubuh ramping dan semampai. Hal itu konon dapat memaksimalkan performa mereka ketika berada di atas panggung. Keelokan tubuh kebanyakan idol Kpop terkadang memicu tanya, bagaimana cara mereka mempertahankan penampilannya, ya?
Beberapa dari idol papan atas Korea Selatan terang-terangan menyebutkan metode diet yang dijalaninya. Diet ala idol KPop tersebut pun diklaim efektif menurunkan dan mempertahankan tubuh ideal. Namun, tidak semuanya metodenya sehat, lho.
FYI, standar penampilan idol di Korea Selatan terhitung sangat ketat. Tidak mengherankan jika mereka rela mengatur pola makan sedemikian rupa untuk memaksimalkan visualnya. Nah, berikut beberapa cara diet yang dijalani mereka.
Garam merupakan bahan pelengkap masakan yang jarang dilewatkan. Meski begitu, tidak untuk Jennie Blackpink. Idol papan atas ini mengaku mengonsumsi makanan bebas garam dengan menu terbatas seperti bubur. Ia mengaku konsumsi garam membuat tubuhnya lebih tembam.
Dari segi ilmiah, konsumsi garam berlebih memang dapat meningkatkan retensi air yang akhirnya menambah bobot tubuh. Meski demikian, diet ini tidak sepenuhnya bisa menurunkan lemak tubuh.
Diet tinggi protein dan rendah karbohidrat menjadi salah satu cara yang diikuti oleh beberapa idol Kpop. Untuk menerapkannya, bisa dengan mengonsumsi menu makanan seimbang seperti dada ayam, ubi jalar, atau nasi merah guna membuatmu merasa kenyang lebih lama.
Bae Suzy diketahui sebagai idol sekaligus aktris Korea Selatan yang menerapkan diet ini. Ia mengaku asupan hariannya adalah dada ayam, ubi jalar, dan susu rendah lemak untuk sarapan; nasi merah dan salad untuk makan siang; dan dua ubi jalar untuk makan malam. Dalam sehari, ia hanya mengonsumsi sekitar 1.000 kalori, lho.
Sesuai namanya, diet ini dilakukan dengan mengonsumsi es batu selama beberapa waktu. Momo Twice diketahui menerapkan diet ini dengan target penurunan 7 kg dalam 7 hari. Di sisi lain, ia pun berolahraga di pusat kebugaran hampir setiap waktu.
Diet ini jelas tidak sehat. Konsumsi es batu saja tidak dapat memenuhi nutrisi tubuh yang membuatnya kesulitan bekerja. Selain lemas, kamu bisa saja sakit, lho. Jadi, jangan dicoba, ya!
Kedengaran lebih baik daripada opsi sebelumnya, ya. Diet ini dilakukan dengan mengonsumsi satu jenis makanan sepanjang hari. Misalnya, hanya mengonsumsi pisang, susu kedelai, mentimun, dan banyak lainnya. Sayangnya, diet ini jelas tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Hasilnya memang bisa muncul dalam waktu singkat, tetapi tidak mudah dilakukan dan dapat berakibat buruk. Seulgi Red Velvet dan IOI Jeon So Mi merupakan idol KPop yang diketahui pernah menerapkan diet ini.
Diet sekali makan bisa dikatakan bentuk ekstrem dari intermitten fasting. Dalam penerapannya, para idol hanya mengonsumsi seporsi makanan dalam waktu 24 jam. Sisanya, mereka akan berpuasa.
Tidak ada informasi jelas apa yang mereka konsumsi. Di sisi lain, mereka juga menghabiskan banyak waktu untuk berolahraga dan latihan fisik guna membakar lemak. Konon, banyak idol KPop yang mencoba diet ini, misalnya saja Jimin BTS dan Hani EXID.
Di antara banyaknya diet idol KPop, opsi ini merupakan paling bisa kamu pertimbangkan. Sesuai namanya, diet seimbang dilakukan dengan mengonsumsi makanan kaya akan protein, sayur-sayuran, dan buah.
Misalnya, Chaewon dari Le Sserafim yang makan oatmeal untuk sarapan disertai buah segar. Sementara itu, menu makan siangnya adalah nasi merah dan sumber protein seperti salad tuna. Adapun makan malam diisi protein rendah lemak seperti ayam yang dilengkapi banyak sayuran.
Tidak semua diet ala idol KPop di tas bisa kamu coba, lho! Kebanyakan menargetkan penurunan berat badan ekstrem dalam waktu singkat. Ini akan membuat tubuh tidak mendapat nutrisi seharusnya. Lagipula hasilnya dikatakan tidak permanen kecuali kamu terus menerapkan pola makan sehat.
Referensi:
"K-Pop Idol Extreme Diet". Diet Ideas. Diakses Januari 2025.
"5 Of The Most Extreme Diets That K-Pop Idols Went Through". Koreaboo. Diakses Januari 2025.
"K-Pop Fitness: Nutrition and Exercise Tips from your Idols". Deezer The Backstage. Diakses Januari 2025.