Diet Budwig Bisa Lawan Kanker? Intip Fakta Menariknya di sini!

Memerangi kanker bukan hanya tugas ahli medis, tetapi masyarakat harus aktif dalam melakukan tindakan preventif.
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel abnormal yang tak terkendali di dalam tubuh, sehingga merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh lain. Atau singkatnya, kanker adalah tumor ganas.
Jenis perawatan medis kanker yang umum adalah kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Opsi alternatif kadang juga dipilih oleh pasien sebagai terapi pendukung atau pelengkap. Nah, salah satu terapi pelengkap yang menarik untuk dibahas adalah diet Budwig atau protokol Budwig.
Kalau kamu belum pernah mendengar diet yang satu ini, yuk, kenali seperti apa diet ini dan bagaimana efektivitasnya dalam memerangi kanker.
1. Dr. Johanna Budwig adalah penggagas diet Budwig
Pola makan dalam diet Budwig menekankan konsumsi campuran minyak biji rami, keju cottage, dan menghindari makanan olahan serta lemak hewani.
Kandungan omega-3 dalam biji rami dipercaya dapat mengurangi kadar bahan kimia tertentu yang bisa menjadi pemicu terjadinya kanker. Selain itu, kandungan lignan dan fitoestrogen kemungkinan besar memiliki efek antikanker.
Di samping pola konsumsi, rutin berjemur untuk merangsang fungsi kekebalan, mengatur kadar kolesterol dan pH, menyeimbangkan tekanan darah, serta meningkatkan sirkulasi vitamin D dalam tubuh juga menjadi andalan dalam realisasi protokol Budwig.
Penggagas diet Budwig, Dr. Johanna Budwig (30 September 1908-19 May 2003), meyakini bahwa diet ini dapat memberi energi pada sel-sel sehat untuk mencegah penyebaran kanker.