ilustrasi anak (unsplash.com/Tanaphong Toochinda)
Anemia bisa menyerang anak-anak. Berangkat dari data yang disampaikan oleh Menko PMK Muhajir Effendy, sebanyak 32 persen anak usia sekolah mengalami anemia. Hal itu juga didukung oleh hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) milik Kementerian Kesehatan RI.
Pada 2018, tercatat 26,8 persen anak usia 5—14 tahun menderita anemia dan 32 persen pada usia 15—24 tahun. Ketahanan pangan suatu negara diukur melalui beberapa indikator, seperti aksesibilitas, ketersediaan, kualitas dan keamanan pangan, dan keberlanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Beruntungnya, kini Indonesia sudah memiliki program bernama Program Makan Gratis Nasional. Program ini sudah diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia sejak 1997. Pemerintah memberikan bahan pangan gratis kepada siswa sekolah dasar dan menengah sebagai upaya meningkatkan kesehatan, gizi, dan prestasi belajar. Dalam hal ini, anemia yang diidap anak-anak juga bisa berkurang.
Program Makan Gratis Nasional di Sekolah sudah dilakukan di lebih dari 70 negara di dunia. Menurut UN WFP, Program Makan Siang di Sekolah ini adalah investasi terbaik yang pemerintah bisa lakukan. Dalam hal ini, angka anemia pada anak juga bisa berkurang.