5 Fakta Kesehatan Teh Sirsak: Kandungan, Khasiat, dan Efek Sampingnya 

Selama ini mungkin kita mengenal teh adalah minuman berkafein, seperti halnya kopi. Namun, teh sirsak bukanlah teh pada umumnya yang berasal dari daun tanaman Camellia sinensis, tanaman yang umum digunakan untuk membuat teh hitam atau teh hijau.

Teh sirsak diolah dari daun pohon sirsak yang sama sekali tidak mengandung kafein, yang mana itu menjadikan minuman herbal ini bebas kafein.

Teh sirsak diklaim memiliki khasiat antikanker, yang artinya dapat menjadi salah satu pengobatan pendukung kanker. Tak hanya itu, beberapa orang juga menggunakan teh herbal ini untuk mengobati batuk, herpes, radang hidung dan tenggorokan, serta infeksi akibat bakteri, virus, maupun parasit.

Teh sirsak juga dikenal dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Walaupun demikian, melansir Verywell Fit dan Memorial Sloan Kettering Cancer Center, hingga saat ini belum ada bukti kuat untuk mendukung penggunaan tersebut. Karena, penelitian masih dalam skala laboratorium dan belum ada banyak data penggunaan terhadap manusia.

Sementara itu, secara tradisional, olahan teh sirsak atau sering disebut sebagai teh graviola ini biasanya digunakan untuk membantu relaksasi tubuh dan mengurangi kadar stres.

Melansir ELLICSR, menurut Christy Brissette, MSc RD, seorang ahli gizi tersertifikasi asal Kanada, konsumsi teh dari daun sirsak, makan daging buah, atau suplemen sirsak dapat membunuh sel saraf di otak dan bagian tubuh lainnya.

Tidak diketahui seberapa banyak batas aman mengonsumsi teh graviola. Akan tetapi, konsumsi dalam jumlah berlebihan malah bisa berpotensi jadi racun bagi tubuh.

Meskipun aman dikonsumsi, melansir Memorial Sloan Kettering Cancer Center, konsumsi teh graviola secara berulang dapat menyebabkan keracunan hati dan ginjal. Selain itu, ada juga kemungkinan terjadinya gangguan pergerakan dan myeloneuropathy, yaitu suatu kondisi yang gejalanya mirip penyakit Parkinson.

Dalam sebuah studi tahun 1999, seseorang yang memiliki gejala mirip Parkinson diminta untuk berhenti mengonsumsi buah dan teh sirsak. Setelah 2 tahun, 57 persen partisipan tersebut menunjukkan kondisi yang lebih stabil, yaitu mengalami peningkatan dalam berjalan, kecepatan gerakan, dan refleks.

Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak disarankan untuk minum teh sirsak, yaitu ketika sedang mengonsumsi obat-obatan untuk tekanan darah, obat diabetes, atau sedang menjalani pencitraan medis.

Hal ini dikarenakan, pada penelitian terhadap hewan, graviola memiliki efek dapat menurunkan tekanan darah serta gula darah. Maka dari itu, konsumsi teh sirsak dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping tambahan bila dikonsumsi secara bersamaan.

Selain itu, teh sirsak juga dapat menurunkan serapan radiofarmasi yang digunakan dalam prosedur pencitraan medis.

Itulah beberapa fakta tentang teh sirsak. Meski minuman herbal ini secara umum aman dikonsumsi, tetapi baiknya bila ada kondisi medis tertentu seperti yang disebutkan di atas tadi, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter mengingat ada potensi efek samping.