Ketika pertama ditemukan pada 1976, belum banyak yang diketahui tentang penyakit ini sehingga penyebarannya berlangsung cukup pesat. Ada 318 orang yang terjangkit pada saat itu dan 280 di antaranya meninggal dunia. Artinya, ada tingkat kematian hingga 88 persen. Epidemi tersebut berlangsung hingga sekitar 11 minggu.
Orang-orang mungkin mengira bahwa setelah ditemukan penyebab dan cara mencegah penyebarannya, epidemi Ebola tidak akan terjadi lagi. Namun, ternyata, dugaan itu salah besar. Pada 2014, merebak epidemi Ebola terbesar sepanjang sejarah. Bermula dari Guinea pada Desember 2013, Ebola menyebar hingga ke Liberia dan Sierra Leone.
Epidemi tersebut menjangkiti hampir 29 ribu orang dengan 11.310 orang di antaranya meninggal dunia. Itu termasuk beberapa orang dari Nigeria, Mali, Senegal, bahkan negara-negara Eropa seperti Italia dan Spanyol. Epidemi tersebut baru dinyatakan usai pada 9 Juni 2016, alias 2,5 tahun sejak dimulai.
Pada Agustus 2018 lalu, dimulai epidemi ketiga di Kivu, Republik Demokratik Kongo. Wabah tersebut masih berlangsung hingga kini. Sejauh ini, wabah tersebut telah menjangkiti dan merenggut nyawa ribuan orang. Ini bukti bahwa hingga kini Ebola masih menjadi momok yang berbahaya dan belum bisa ditaklukkan manusia.