Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu hamil makan (freepik.com/gpointstudio)
ilustrasi ibu hamil makan (freepik.com/gpointstudio)

Intinya sih...

  • Program Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil adalah program pemerintah Indonesia untuk mencegah ibu dan anak kekurangan gizi, dengan memberikan makanan bergizi dalam waktu tertentu.

  • PMT diberikan kepada ibu hamil dengan risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK), berupa kudapan atau makanan siap santap dengan gizi seimbang, serta disertai edukasi, demo masak, konseling, dan penyuluhan.

  • Menu PMT rata-rata mengandung energi 600—700 kalori, protein 29—34 gram, lemak 13—24 gram, dan karbohidrat 79—81 gram; Posyandu memiliki peran penting dalam melaksanakan program ini.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mencetak generasi emas tak hanya dimulai dari bangku sekolah tapi dari dalam kandungan. Dengan pemenuhan makan makanan bergizi, bayi dalam kandungan bisa menerima manfaatnya. Namun tak hanya ibu, pemerintah negara juga bisa turut andil memberi dukungan untuk ibu hamil.

Cara pemerintah Indonesia berkontribusi adalah dengan membentuk program PMT Ibu hamil. Sebuah program dari Kementerian Kesehatan untuk mencegah ibu dan anak kekurangan gizi. Untuk lebih lengkapnya, Berikut ini serba serbi program pemerintahan tersebut.

1. Definisi PMT dan tujuan program

ilustrasi pemeriksaan ibu hamil (unsplash.com/Iwaria Inc.)

PMT kepanjangan dari Program Makanan Tambahan dari pemerintah Indonesia. Program ini dibawah pengawasan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan menyasar kepada ibu hamil dan balita. Program ini dijalankan dengan cara memberikan makanan bergizi dalam waktu tertentu. 

Program ini dibuat dengan latar belakang banyaknya ibu hamil dengan atau memiliki risiko Kekurangan Energi Kronis atau disebut dengan ibu hamil KEK. PMT ibu hamil hadir dengan harapan kalori, protein serta mikronutriennya terpenuhi secara optimal. Sehingga status gizi ibu hamil sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

2. Ketentuan pemberian PMT

ilustrasi hamil (pexels.com/Negative Space)

Seperti telah disebutkan sebelumnya, PMT diberikan kepada ibu hamil dengan atau memiliki risiko KEK. Ibu hamil KEK ditandai dengan LiLA atau Lingkar Lengan Atasnya berukuran di bawah 23,5 cm.

Untuk ibu hamil dengan risiko KEK ditandai dengan IMT atau Indeks Massa Tubuh. Jika jumlah IMT di bawah 18,5 kg/m2 saat pra hamil atau trimester I atau usia kehamilan kurang dari 12 minggu, ibu hamil tersebut termasuk dalam ibu hamil dengan risiko KEK.

Selain ketentuan penerima, PMT ibu hamil juga berprinsip sebagai berikut

  • Merupakan kudapan atau makanan siap santap dengan gizi seimbang, bahan segar, sumber protein hewani dan membatasi GGL atau Gula, Garam, Lemak

  • Bukan makanan utama, hanya tambahan

  • PMT diberikan oleh pelaksana yaitu Posyandu minimal 120 hari. Selain Posyandu, bisa dilaksanakan oleh Fasyankes, Kelas Ibu Hamil serta kunjungan ke rumah.

  • Dalam seminggu setiap hari, diberikan makanan lengkap sedikitnya satu kali. Sisanya diberikan kudapan yang sudah disiapkan. 

  • Tak hanya makanan, PMT harus disertai dengan edukasi, demo masak, konseling dan penyuluhan

3. Kandungan dalam menu makanan dan kudapan PMT

ilustrasi makanan (pexels.com/Maarten van den Heuvel)

Makanan yang diberikan bukan sekedarnya tapi sudah dipikirkan kandungan didalamnya. Dalam satu piring dihitung jumlah protein, lemak dan karbohidratnya. Dikutip dari Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil, menu PMT rata-rata mengandung

  • Energi: 600—700 kalori

  • Protein: 29—34 gram

  • Lemak: 13—24 gram

  • Karbohidrat 79—81 gram

  • Sedangkan kudapan ibu hamil mengandung sekitar 550 kal

4. Posyandu berperan penting untuk program ini

ilustrasi pemeriksaan kesehatan (unsplash.com/Mufid Majnun)

Posyandu tonggak utama dalam melaksanakan program ini. Posyandu memiliki tugas mulai dari pendataan PMT, deteksi tumbuh kembang, edukasi kesehatan dan gizi hingga pencatatan. Selain itu, ibu hamil dan keluarga bisa melakukan konseling juga kepada petugas posyandu.

5. Mengapa program ini penting untuk dilaksanakan

ilustrasi ibu dan bayi (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Peran program PMT ibu hamil tak hanya berdampak untuk masa sekarang tapi juga masa depan. Tak hanya untuk ibunya saja, nutrisi yang masuk ke tubuh juga berpengaruh dengan kesehatan bayi yang ada dalam kandungan. Selain itu, berikut ini adalah jawaban mengapa program ini penting

  • Bentuk dukungan. Ibu yang sedang hamil tak hanya membutuhkan dukungan berupa kata-kata tapi juga tindakan nyata. PMT ibu hamil adalah salah satu contoh bentuk dukungan untuk kebutuhan gizi ibu dan janin.

  • Mengatasi kekurangan gizi. Dikutip dari Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil, lebih dari separuh ibu hamil kekurangan gizi bahkan kurang asupan protein. Dengan program ini diharapkan ibu hamil dapat tercukupi gizinya.

  • Mengurangi angka stunting. Gizi ibu hamil, berdampak pada tumbuh kembang janin yang ada di rahim Dengan pemenuhan gizi ini, diharapkan ibu hamil dengan tingkat risiko bayi stunting bisa ditekan.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh. Gizi yang cukup bagi ibu hamil tak hanya sekedar pemenuhan nutrisi tapi juga dapat meningkatkan daya tahan atau imunitas sang ibu.

  • Edukasi gizi. Tak hanya memberikan makanan bergizi, program ini juga memberikan edukasi, penyuluhan hingga demo masak sehingga diharapkan ibu bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga

PMT ibu hamil merupakan langkah penting untuk membentuk generasi Indonesia yang lebih baik. Karena, pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai sejak dalam kandungan. Selain itu, bisa mencegah kekurangan gizi atau stunting.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team