Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bahagia (pexels.com/JoshuaMcknight)

Mungkin kamu pernah mendengar sebuah ilustrasi tentang sebuah gelas yang diisi dengan setengah air. Jika diberikan pertanyaan, beberapa orang yang dinilai optimis akan melihat gelas setengah penuh, sementara pesimis melihatnya setengah kosong.

Walaupun sebenarnya memandang dunia dengan optimis meningkatkan kesehatan mental, namun bukan berarti menjaga sikap optimis adalah hal yang mudah. Apalagi jika dihadapkan dengan masalah yang menghadirkan kesuraman dan malapetaka bagi diri sendiri.

Apa manfaat dari sikap optimis?

Ilustrasi bekerja dengan pakaian rapi (pexels.com/Lukas)

Pandangan hidup yang indah menawarkan alasan lain untuk mengapa tetap tersenyum dan sangatlah bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian mengatakan bahwa orang yang optimis:

  • Memiliki kesehatan jantung yang lebih baik
  • Rasa tingkat nyeri yang lebih rendah
  • Memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi setelah didiagnosis kondisi medis seperti kanker, diabetes tipe I, dan HIV atau AIDS
  • Lebih kecil kemungkinannya untuk merokok
  • Punya kualitas tidur yang lebih baik
  • Stres yang berkurang
  • Miliki jejaring sosial yang lebih luas
  • Punya kemampuan mengelola hubungan dengan lebih baik

Perlu diketahui juga mereka yang optimis cenderung tahu lebih banyak tentang kesehatan mereka dan tentang bagaimana menjadi sehat. Sebuah studi di Annals of Behavioral Medicine menemukan bahwa orang yang optimis tahu lebih banyak tentang bagaimana dan mengapa serangan jantung terjadi dan tantangan kesehatan umum secara keseluruhan untuk kelompok usia tertentu dibandingkan dengan orang yang memiliki pandangan yang lebih pesimis.

Kamu cenderung optimis atau pesimis?

Editorial Team

Tonton lebih seru di