Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi vitamin K (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Peran utama vitamin K adalah membantu penyembuhan luka melalui pembekuan darah dan memperkuat tulang.
  • Ada tiga bentuk vitamin K, yaitu K1, K2, dan K3. 
  • Cara terbaik untuk mendapatkan kebutuhan vitamin K harian adalah dengan mengonsumsi berbagai sumber makanan. Vitamin K juga diproduksi oleh bakteri di saluran usus bagian bawah.

Vitamin adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk membantu menjalankan berbagai fungsi yang penting. Ada 13 vitamin yang manusia butuhkan, yaitu vitamin A, delapan macam vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.

Dari ke-13 vitamin tersebut, mungkin yang paling jarang kamu dengar adalah vitamin K. Namun, jarang terdengar bukan berarti tidak penting. Ketahui apa saja fungsi, manfaat, dan fakta penting lainnya mengenai vitamin K di bawah ini. 

1. Tiga bentuk vitamin K

Sama seperti vitamin B yang memiliki beberapa bentuk, begitu pula dengan vitamin K. Ada tiga bentuk vitamin K, yaitu K1, K2, dan K3. Masing-masing memiliki fungsi berbeda.

Vitamin K1 memiliki nama lain filokuinon atau fitomenadion. Ini adalah bentuk yang paling terkenal dari vitamin K, yang fungsinya adalah untuk membantu proses pembekuan darah. Nama vitamin K sendiri sebenarnya berasal dari kata "koagulation", kata dalam bahasa Jerman yang berarti penggumpalan atau pembekuan cairan.

Vitamin K2 atau menakuinon punya fungsi yang berbeda, yaitu untuk menjaga kesehatan tulang dan jantung.

Sementara itu, vitamin K3 atau menadion adalah vitamin sintetis buatan manusia yang ternyata justru harus dihindari, karena mengganggu antioksidan alami tubuh.

Ada beberapa bentuk vitamin K yang digunakan dalam suplemen, termasuk K1, bentuk sintetis K1 yang disebut phytonadione, dan vitamin K2 sebagai MK-4 atau MK-7.

2. Manfaat vitamin K

ilustrasi pembekuan darah pada luka (pexels.com/cottonbro studio)

Peran utama vitamin K adalah membantu penyembuhan luka melalui pembekuan darah dan memperkuat tulang. Vitamin ini juga memiliki manfaat lain, seperti meredakan mual pada pagi hari (morning sickness) dan melindungi fungsi kognitif, termasuk berpikir, mengingat, belajar, dan keterampilan mengatur. Vitamin ini juga dapat membantu melindungi kesehatan jantung.

  • Pembekuan darah

Vitamin K membuat empat dari 13 protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah (koagulasi).

  • Memperkuat tulang

Dengan membuat protein osteokalsin, vitamin K menjaga tulang tetap kuat dan membantu mencegah kepadatan tulang yang rendah.

Namun, masih belum jelas apakah vitamin K dapat mengobati atau mencegah masalah tulang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak vitamin K setiap hari dapat menurunkan risiko patah tulang dan kepadatan tulang yang rendah (osteopenia).

  • Dapat melindungi kesehatan jantung

Tidak diketahui secara pasti bagaimana vitamin K melindungi arteri, tetapi tampaknya vitamin K dapat menurunkan peradangan dan mencegah penumpukan kalsium.

Orang yang mengonsumsi lebih banyak vitamin K1 cenderung tidak dirawat di rumah sakit karena penyakit jantung akibat penyumbatan arteri.

Vitamin K2 juga membantu menurunkan risiko penyakit jantung, meskipun temuan ini kurang pasti karena vitamin K2 hadir dalam berbagai bentuk yang berperilaku berbeda di dalam tubuh.

  • Dapat mendukung pengaturan gula darah

Insulin adalah hormon yang membantu mengangkut gula darah ke dalam sel-sel tempat gula darah dapat digunakan untuk energi atau disimpan untuk penggunaan selanjutnya. Osteokalsin, yang bergantung pada vitamin K, merangsang sekresi insulin dari pankreas dan meningkatkan sensitivitas insulin pada sel-sel otot.

Menurut studi, orang yang mengonsumsi makanan kaya akan vitamin K memiliki kontrol gula darah yang lebih baik dan lebih sensitif terhadap insulin dibandingkan dengan orang dengan asupan vitamin K yang lebih rendah.

Studi lain menunjukkan suplemen vitamin K dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan kontrol gula darah pada populasi tertentu.

Sebuah studi tahun 2023 yang melibatkan 60 orang dengan diabetes tipe 2 menemukan, dibandingkan dengan kelompok kontrol, peserta yang mengonsumsi suplemen 90 mikrogram (mcg) MK-7 per hari selama enam bulan mengalami penurunan gula darah puasa, insulin, dan penanda kontrol gula darah jangka panjang hemoglobin A1c (HbA1c) masing-masing sebesar 13,4 persen, 28,3 persen, dan 7,4 persen.

  • Kesehatan kognitif

Peningkatan kadar vitamin K dalam darah telah dikaitkan dengan peningkatan daya ingat episodik pada orang dewasa yang lebih tua.

Dalam sebuah penelitian, individu sehat berusia di atas 70 tahun dengan kadar vitamin K1 tertinggi dalam darah memiliki kinerja daya ingat episodik verbal tertinggi.

3. Sumber vitamin K

ilustrasi sayuran berdaun hijau (pexels.com/Chokniti Khongchum)

Cara terbaik untuk mendapatkan kebutuhan vitamin K harian adalah dengan mengonsumsi berbagai sumber makanan. Vitamin K ditemukan dalam makanan berikut:

  • Sayuran berdaun hijau, seperti kale, bayam, daun lobak hijau, sawi hijau, peterseli, dan selada.
  • Sayuran seperti kubis brussel, brokoli, kembang kol, dan kol.
  • Ikan, hati, daging, telur, dan sereal (mengandung jumlah yang lebih sedikit).

Vitamin K juga diproduksi oleh bakteri di saluran usus bagian bawah.

4. Manfaatnya paling maksimal jika dibarengi lemak

ilustrasi alpukat (pexels.com/malimaeder)

Dari 13 jenis vitamin yang ada, sembilan di antaranya larut dalam air dan sisanya larut dalam lemak.

Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Karena itu, manfaat vitamin K akan terasa paling maksimal bagi tubuh jika kamu juga rajin mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat, misalnya alpukat, telur, ikan, dan keju.

Sudah tahu manfaat vitamin K dan fakta penting lainnya, ya? Ternyata meski kurang "populer" dibanding vitamin lainnya, vitamin K juga punya manfaat yang vital bagi tubuh.

Jadi, pastikan untuk memenuhi kebutuhan asupan hariannya. Jumlah yang kamu butuhkan bergantung pada usia dan jenis kelamin. Jumlah harian rata-rata yang direkomendasikan adalah:

  • Bayi baru lahir hingga 6 bulan: 2,0 mcg
  • 7–12 bulan: 2,5 mcg
  • 1–3 tahun: 30 mcg
  • 4–8 tahun: 55 mcg
  • 9–13 tahun: 60 mcg
  • 14–18 tahun: 75 mcg
  • Laki-laki dewasa 19 tahun dan lebih tua: 120 mcg
  • Perempuan dewasa 19 tahun dan lebih tua: 90 mcg
  • Remaja hamil atau menyusui: 75 mcg
  • Perempuan dewasa hamil atau menyusui: 90 mcg

Referensi

Health. Diakses pada September 2024. Health Benefits of Vitamin K.
WebMD. Diakses pada September 2024. Vitamin K.
Zhang, Yuntao, Lin Liu, et al. "Vitamin K2 Supplementation Improves Impaired Glycemic Homeostasis and Insulin Sensitivity for Type 2 Diabetes through Gut Microbiome and Fecal Metabolites.” BMC Medicine 21, no. 1 (May 5, 2023).
Healthline. Diakses pada September 2024. What to Know About Vitamin K1.
MedlinePlus. Diakses pada September 2024. Vitamin K.
NIH Office of Dietary Supplements. Diakses pada September 2024. Vitamin K.
Presse, Nancy, Sylvie Belleville, el al. “Vitamin K Status and Cognitive Function in Healthy Older Adults.” Neurobiology of Aging 34, no. 12 (December 1, 2013): 2777–83.
Harvard Health Publishing. Diakses pada September 2024. Vitamin K.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team