ilustrasi pembekuan darah pada luka (pexels.com/cottonbro studio)
Peran utama vitamin K adalah membantu penyembuhan luka melalui pembekuan darah dan memperkuat tulang. Vitamin ini juga memiliki manfaat lain, seperti meredakan mual pada pagi hari (morning sickness) dan melindungi fungsi kognitif, termasuk berpikir, mengingat, belajar, dan keterampilan mengatur. Vitamin ini juga dapat membantu melindungi kesehatan jantung.
Vitamin K membuat empat dari 13 protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah (koagulasi).
Dengan membuat protein osteokalsin, vitamin K menjaga tulang tetap kuat dan membantu mencegah kepadatan tulang yang rendah.
Namun, masih belum jelas apakah vitamin K dapat mengobati atau mencegah masalah tulang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak vitamin K setiap hari dapat menurunkan risiko patah tulang dan kepadatan tulang yang rendah (osteopenia).
- Dapat melindungi kesehatan jantung
Tidak diketahui secara pasti bagaimana vitamin K melindungi arteri, tetapi tampaknya vitamin K dapat menurunkan peradangan dan mencegah penumpukan kalsium.
Orang yang mengonsumsi lebih banyak vitamin K1 cenderung tidak dirawat di rumah sakit karena penyakit jantung akibat penyumbatan arteri.
Vitamin K2 juga membantu menurunkan risiko penyakit jantung, meskipun temuan ini kurang pasti karena vitamin K2 hadir dalam berbagai bentuk yang berperilaku berbeda di dalam tubuh.
- Dapat mendukung pengaturan gula darah
Insulin adalah hormon yang membantu mengangkut gula darah ke dalam sel-sel tempat gula darah dapat digunakan untuk energi atau disimpan untuk penggunaan selanjutnya. Osteokalsin, yang bergantung pada vitamin K, merangsang sekresi insulin dari pankreas dan meningkatkan sensitivitas insulin pada sel-sel otot.
Menurut studi, orang yang mengonsumsi makanan kaya akan vitamin K memiliki kontrol gula darah yang lebih baik dan lebih sensitif terhadap insulin dibandingkan dengan orang dengan asupan vitamin K yang lebih rendah.
Studi lain menunjukkan suplemen vitamin K dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan kontrol gula darah pada populasi tertentu.
Sebuah studi tahun 2023 yang melibatkan 60 orang dengan diabetes tipe 2 menemukan, dibandingkan dengan kelompok kontrol, peserta yang mengonsumsi suplemen 90 mikrogram (mcg) MK-7 per hari selama enam bulan mengalami penurunan gula darah puasa, insulin, dan penanda kontrol gula darah jangka panjang hemoglobin A1c (HbA1c) masing-masing sebesar 13,4 persen, 28,3 persen, dan 7,4 persen.
Peningkatan kadar vitamin K dalam darah telah dikaitkan dengan peningkatan daya ingat episodik pada orang dewasa yang lebih tua.
Dalam sebuah penelitian, individu sehat berusia di atas 70 tahun dengan kadar vitamin K1 tertinggi dalam darah memiliki kinerja daya ingat episodik verbal tertinggi.