Kekurangan tembaga dalam jangka panjang bisa menyebabkan kehilangan penglihatan.
Tembaga digunakan oleh banyak enzim yang membantu memastikan sistem saraf bekerja dengan baik. Kekurangan tembaga dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf, termasuk kehilangan penglihatan.
Tampaknya kehilangan penglihatan akibat kekurangan tembaga lebih sering terjadi pada orang yang pernah menjalani operasi pada saluran pencernaan, seperti operasi bypass lambung, karena operasi tersebut dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap tembaga.
Meskipun ada beberapa bukti bahwa kehilangan penglihatan yang disebabkan oleh kekurangan tembaga bisa disembuhkan, tetapi penelitian lain menunjukkan tidak ada perbaikan penglihatan setelah meningkatkan asupan tembaga.
Defisiensi tembaga sangat jarang terjadi, mengingat zat gizi ini bisa didapat dari banyak makanan.
Contoh makanan sumber tembaha antara lain: hati sapi, tiram, hati domba, cumi-cumi, cokelat hitam, lobster, oat, biji wijen, kacang mete, biji bunga matahari, jamur, almon, dan lain-lain.
Tembaga memiliki peran yang sangat penting untuk kesehatan tulang, otak, dan tubuh secara keseluruhan. Yuk, jaga kadar tembaga dalam tubuh dengan mempraktikkan pola makan sehat bergizi seimbang setiap hari!
Referensi
"Signs and Symptoms of Copper Deficiency." Healthline. Diakses Juli 2024.
National Research Council (US) Committee on Copper in Drinking Water. "Copper in Drinking Water." Washington (DC): National Academies Press (US); 2000. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK225397/ doi: 10.17226/9782.
"Copper Deficiency." MSD Manual. Diakses Juli 2024.