ilustrasi menggendong bayi (pexels.com/Jonathan Borba)
Ada banyak alasan mengapa posisi menggendong M-shape direkomendasikan sejak bayi baru lahir. Pertama, posisi M-shape dapat mengakomodasi posisi alamiah bayi baru lahir, yaitu punggung sedikit melengkung dengan kaki menekuk, mirip seperti posisi mereka selama berada di dalam kandungan. Dengan begitu, bayi lebih tenang dan nyaman.
Selain itu, posisi M-shape juga sangat baik untuk mendukung pertumbuhan tulang dan sendi panggul bayi yang optimal. Dilansir International Hip Dysplasia Institute, menggendong posisi M-shape dapat menurunkan risiko displasia pinggul pada bayi, yaitu kondisi perkembangan pinggul yang tidak optimal.
Hal ini karena posisi jongkok terbuka dapat membantu pangkal tulang paha bayi masuk sempurna ke mangkuk sendinya sehingga dapat meminimalkan displasia pinggul. Fyi, periode usia kurang dari 6 bulan merupakan waktu di mana perkembangan pinggul bayi terjadi sangat cepat. Ini kemudian melambat ketika usianya di atas 6 bulan, seperti dijelaskan IHDI.
Laman Hospital for Special Surgery, juga menambahkan, bahwa penelitian ilmiah menunjukkan bayi yang digendong dengan posisi M-shape memiliki risiko displasia pinggul yang lebih rendah dibandingkan yang digendong atau dibedong dengan kaki rapat.
Tidak hanya itu, konsultan menggendong bersertifikat, Lathiva Amaturrahman, menambahkan bahwa posisi menggendong M-shape juga dapat menstimulasi otot leher dan pungung bayi. Dengan begitu, bayi dapat lebih cepat menegakkan badan dan lebih siap memulai MPASI.