ilustrasi nyeri di kulit kepala (pexels.com/SHVETS production)
Dilansir StyleCraze, setelah beberapa hari tidak keramas, kulit kepala mungkin akan menjadi lembut dan nyeri saat disentuh. Bahkan, sedikit menarik rambut bisa melukai kulit kepala. Namun, ada sedikit bukti empiris yang menjelaskan nyeri tersebut, dan alasannya mungkin berbeda.
Ada kemungkinan bahwa minyak di kulit kepala membebani rambut, dan mengikat kencang rambut bisa menambah lebih banyak tekanan pada ujung saraf di dekat folikel rambut.
Bahkan jamur (ragi) atau penumpukan bakteri dapat menyebabkan peradangan dan nyeri di kulit kepala. Kulit kepala yang berminyak adalah tempat berkembang biak yang sempurna untuk jamur tertentu yang disebut Malassezia furfur, menurut laporan dalam Journal of Clinical and Investigative Dermatology tahun 2015. Jamur ini memakan sebum dan berpotensi mengiritasi kulit kepala.
Itulah hal-hal yang bisa terjadi bila kamu berhenti keramas. Tentunya kamu tidak mau, kan, semua hal di atas menimpamu? Tidak ada jawaban tunggal tentang seberapa sering kita dianjurkan keramas, karena ini tergantung preferensi, jenis rambut, dan pilihan gaya rambut.
Akan tetapi, para ahli setuju kalau beberapa orang butuh mencuci rambut setiap hari, seperti orang-orang berambut tipis dan halus, banyak berkeringat, atau tinggal di area lembap, serta memiliki kulit kepala yang berminyak. Jangan malas keramas, ya!