ilustrasi kembang kol (unsplash.com/Mateusz Feliksik)
Kembang kol adalah sumber antioksidan yang sangat baik, yang mana ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas berbahaya dan peradangan atau inflamasi.
Mirip sayuran cruciferous lainnya, kembang kol mengandung glukosinolat dan isothiocyanate yang tinggi, dua kelompok antioksidan yang telah terbukti dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker, dilansir Healthline.
Dalam penelitian tabung reaksi yang dipublikasikan di jurnal Pharmacological Research tahun 2007, glukosinolat dan isothiocyanate telah terbukti sangat protektif terhadap kanker usus besar, paru-paru, payudara, dan prostat.
Beberapa studi pun telah membuktikan bahwa kembang kol mengandung antioksidan karotenoid dan flavonoid, yang memiliki efek antikanker dan dapat mengurangi risiko beberapa penyakit lain, termasuk penyakit jantung.
Terlebih lagi, kembang kol mengandung vitamin C dalam jumlah tinggi, yang bertindak sebagai antioksidan. Vitamin C terkenal dengan efek antiinflamasinya yang dapat meningkatkan kesehatan kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
Itulah beberapa hal yang dialami tubuh saat mengonsumsi kembang kol. Memang sayuran ini menyehatkan karena bernutrisi. Akan tetapi, kamu yang sensitif terhadap kandungan FODMAP dan sedang dalam terapi pengobatan dengan pengencer darah, baiknya konsultasi ke dokter mengenai pola makan yang tepat, sehat, dan aman.