Ilustrasi mixed berry smoothie (pixabay.com/Slava_web-designer)
Reaksi kimia tertentu dilaporkan dapat "menyabotase" bahan lainnya. Ketika pisang terkena udara, pisang melepaskan polifenol oksidase (PPO), yang memulai proses pencokelatan enzimatik. Ini adalah reaksi yang sama dengan makanan lain, seperti alpukat, itulah sebabnya warnanya berubah menjadi cokelat setelah dibiarkan terlalu lama.
Penelitian baru ini menemukan bahwa makanan yang terbuat dari buah dan sayuran yang mengandung PPO (seperti pisang) dapat berdampak pada ketersediaan hayati flavanol (Food & Function, 2023).
Untuk memahami reaksi kimia antara makanan yang mengandung PPO dan kandungan flavanol, peserta penelitian (pria sehat berusia 25–60 tahun) diminta untuk mengonsumsi makanan rendah flavanol sebelum memulai dan selama penelitian.
Para pria dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diinstruksikan untuk mengonsumsi smoothie pisang dengan aktivitas PPO tinggi, dan kelompok lainnya mengonsumsi smoothie campuran buah beri dengan aktivitas PPO rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan yang dibuat dari buah dan sayuran yang mengandung PPO (seperti pisang) dapat berdampak pada ketersediaan hayati flavanol. Artinya, ini memengaruhi ketersediaan flavanol untuk diserap oleh tubuh setelah dikonsumsi.
Para peneliti terkejut melihat bagaimana menambahkan satu buah pisang dengan cepat menurunkan kadar flavanol dalam smoothie dan akibatnya pada kadar flavanol dalam tubuh.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa makanan seperti acai bowl, sup, saus, dan bahkan guacamole mengalami penurunan flavanol setelah dihaluskan atau dilumat—terpapar oksigen dengan tingkat yang lebih tinggi (International Journal of Molecular Sciences, 2017).