ilustrasi menggunakan skincare (pexels.com/RODNAE Production)
Dibandingkan dengan kolagen yang berasal dari bovine (sapi) atau babi, marine collagen memang tergolong jenis baru. Efektivitasnya dalam produk perawatan kulit belum diketahui secara pasti, karena masih sedikit penelitian tentang ini dan studi yang dilakukan juga terlalu kecil.
Dalam Journal of Cosmetic Dermatology tahun 2021, dilaporkan bahwa lima puluh perempuan berusia 45-60 tahun yang mengonsumsi suplemen bubuk kolagen laut selama 12 minggu mengalami pengurangan kerutan dan peningkatan elastisitas, hidrasi, dan kekencangan kulit.
Dilansir Mind Body Green, pada beberapa penelitian kecil melaporkan bahwa perempuan yang mengonsumsi suplemen yang mengandung kolagen tipe I terhidrolisis yang berasal dari ikan nila memiliki dukungan kulit yang lebih baik dengan tampilan garis yang berkurang, penuaan dini, dan tingkat kelembaban yang lebih terjaga.
Mengutip laman The Healthy, sayangnya semua penelitian tentang manfaat potensial kolagen laut hanya bersifat pendahuluan, sehingga sulit mengatakan bahwa kolagen laut bermanfaat bagi semua orang dan bisa dijadikan rekomendasi pokok.
Jika kamu tertarik untuk mencoba menggunakan kolagen laut, sebaiknya ikuti petunjuk pada label dan selalu konsultaskan dengan dokter sebelum memutuskan mengambil suplemen apa pun.