ilustrasi bermain HP sebelum tidur (unsplash.com/theyshane)
Scrolling media sosial sebelum tidur menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan banyak orang saat ini, atau kamu mungkin salah satunya? Padahal, kebiasaan ini memengaruhi pola tidur kita secara negatif.
Pancaran cahaya dari HP atau komputer membuat kita terjaga, yang pada akhirnya membuat kita sulit tidur. Padahal, mendapatkan tidur malam yang berkualitas sangat penting bagi kesehatan usus.
Kualitas tidur yang buruk dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pencernaan dan memperburuk gejala gastrointestinal. Dampak ini kemungkinan besar disebabkan oleh komunikasi dua arah yang terjadi antara otak dan usus.
Selain itu, kurang tidur diketahui dapat menyebabkan perubahan ekosistem mikrobioma usus, yang juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pencernaan.
Meskipun ritme sirkadian mengatur tingkat energi dan pola tidur/bangun, tetapi ini juga memengaruhi ritme teratur motilitas usus, yang mana usus menjadi lebih aktif pada siang hari dan berkurang pada malam hari.
Namun, seiring dengan perubahan pola tidur atau gangguan tidur, ritme motilitas usus juga bisa berubah—menyebabkan usus menjadi kurang aktif pada siang hari dan lebih aktif pada malam hari, yang dapat mengakibatkan gejala seperti sembelit, kembung, sulit tidur, atau sering terbangun tengah malam.
Stres kronis dan kebiasaan tidur yang buruk juga ditemukan berhubungan dengan tingginya tingkat sindrom iritasi usus besar (IBS) yang dilaporkan sendiri dan penurunan kesejahteraan, yang selanjutnya mendasari dampak kurang tidur terhadap kesehatan pencernaan.