ilustrasi bekerja dengan laptop (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Faktanya, manusia modern terlalu banyak menghabiskan waktu dengan duduk karena banyak bekerja di depan gadget.
Kita menggunakan sedikit energi saat duduk dibandingkan saat berdiri atau bergerak, sehingga pembakaran kalori menjadi tidak maksimal.
Dilansir Mayo Clinic, berdasarkan penelitian, terlalu lama duduk tidak baik buat kesehatan. Penyakit seperti obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta level kolesterol yang tidak sehat semuanya akan mengganggu metabolisme tubuh. Terlalu banyak duduk juga dikaitkan dengan kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker.
Penelitian mengungkapkan bahwa 60 hingga 75 menit aktivitas fisik yang cukup intens dalam sehari bisa melawan efek terlalu banyak duduk. Jadi, luangkanlah waktu untuk lebih banyak bergerak. Kamu bisa bergerak, jalan kaki, atau melakukan peregangan setiap satu jam bekerja.
Hal buruk lainnya, berlama-lama kontak dengan gadget bisa menyebabkan dermatitis kontak, sejenis eksem atau dermatitis atopik.
Menurut sebuah tinjauan literatur, smartphone dilaporkan dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi atau dermatitis kontak, yaitu peradangan kulit atau reaksi alergi akibat kontak langsung dengan zat tertentu (Pediatric Allergy, Immunology, and Pulmonology, 2014).
Menariknya, laporan tersebut juga melaporkan 37 kasus dermatitis kontak terkait penggunaan smartphone. Enam penelitian mengungkapkan hasilnya bahwa alergen yang dikeluarkan dari smartphone sebagai penyebabnya.
Kasus seperti ini meningkat secara tajam sejak tahun 2000, baik pada populasi anak dan dewasa di banyak negara. Pelepasan alergen logam nikel dan kromium terutama sering terjadi, baik dari HP murah maupun mahal, sebagai pencetus dermatitis kontak.
Kasus dermatitis kontak akibat penggunaan HP sering terjadi di area wajah, khususnya pipi dan preauricular sinus, tangan, paha dan dada, terutama pasien-pasien dengan penggunaan HP yang tak biasa, pasien yang sering menggunakan HP karena tuntutan pekerjaan, serta pasien yang punya HP baru.
Dilansir Healthline, umumnya logam nikel sering menjadi pencetus dermatitis kontak. Namun, logam lainnya seperti kromium, zink, dan kobalt juga bisa menjadi pencetus walaupun kasus kejadiannya tidak sebanyak nikel.