Ya. Orang yang memiliki tato dapat terinfeksi, termasuk beberapa infeksi yang serius seperti hepatitis B atau hepatitis C (yang menyebabkan penyakit hati). Selain itu, bisa juga terjangkit HIV (yang menyebabkan AIDS), tetapi kejadian tersebut sedikit diketahui. Infeksi bisa terjadi jika seniman tato tidak memakai jarum habis sekali pakai, atau tidak membersihkan secara keseluruhan dan sterilisasi jarum yang digunakan kembali. Jika kamu mendapat tato dan jarumnya belum dibersihkan dengan baik, darah dari orang yang di tato sebelumnya dapat dimasukkan langsung ke bawah kulitmu. Tentu saja, hal ini berisiko untukmu menderita infeksi, khususnya penyakit yang menyebar lewat darah.
Kamu juga bisa mendapat reaksi alergi terhadap zat pewarna tato. Zat tato juga bisa mengandung metal, hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri atau terbakar pada kulit bila kamu sedang menjalani pemeriksaan kesehatan menggunakan alat MRI di rumah sakit, karena MRI mengandung medan magnet yang dapat menyebabkan metal pada kulitmu menjadi panas dan bahkan berpindah tempat.