ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)
Sebelum membahas masalah ini lebih lanjut, sepertinya kita perlu sedikit menguliti tentang penyebab bau badan. Tujuannya jelas, agar kita dapat memahami mengapa aroma tak sedap bisa muncul, terutama pada kondisi tertentu. Misalnya, saat berkeringat sehabis olahraga, badan kita cenderung lebih bau dari biasanya.
Menurut penjelasan Stephanie Watson dalam laman Harvard Health Publishing, terdapat dua jenis kelenjar keringat dalam tubuh kita, ekrin dan apokrin, yang bertugas melepaskan cairan ke permukaan kulit. Kelenjar ekrin mencakup seluruh tubuh dan kelenjar apokrin hanya terdapat di area seperti ketiak dan selangkangan. Bau tidak sedap sendiri muncul ketika kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang kemudian bersentuhan dengan bakteri.
Meski demikian, penyebab bau badan juga bisa terjadi karena efek obat-obatan, pola makan, kondisi medis tertentu, atau bahkan karena hormon. Sayangnya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kita kesulitan mendeteksi bau badan sendiri. Apakah selama ini badan kita bau dan orang-orang merasa terganggu?
Ada beberapa cara untuk menyadari bau badan sendiri, salah satunya dengan mencium pakaian yang sudah digunakan seharian. Coba tarik napas dalam-dalam setelah melepas pakaian, lalu cium aroma seperti apa yang tertinggal. Jika baunya sangat menyengat, apalagi di bagian ketiak, sebaiknya segera lakukan perawatan.
Sementara itu, menurut Pamela Dalton, tidak ada cara paling efektif selain meminta pendapat orang lain. Kita tidak bisa menjauh dari badan kita sendiri, sehingga hidung sulit mendapatkan kembali kepekaan terhadap baunya. Jadi, mintalah pendapat dari pasangan, keluarga, atau teman dekat untuk memberikan gambaran yang lebih objektif tentang aroma tubuh kita.
Selama ini, masalah bau badan yang sulit disadari diri sendiri mungkin bukan rahasia umum, tetapi juga sulit dijelaskan dan tampak sepele untuk dicari tahu. Padahal, ada penjelasannya dan ternyata cukup masuk akal. Dengan memahami mekanisme ini, kita bisa lebih peka terhadap diri sendiri dan bagaimana kita dipersepsikan oleh orang lain. Jika badanmu terindikasi adanya bau tak sedap, lakukan perawatan dengan menjaga kebersihan dan gunakan produk antibau seperti deodoran atau parfum.
Referensi
The Washington Post. "Dear Science: Why can’t I smell my own body odor?". Diakses pada Agustus 2024.
IFL Science. "Odor Fatigue: Why Can't You Smell Yourself?". Diakses pada Agustus 2024.
Dalton, P. (2000). Psychophysical and behavioral characteristics of olfactory adaptation. Chemical Senses. Aug;25(4):487-92.
Bushdid, C, dkk. (2014). Humans can discriminate more than 1 trillion olfactory stimuli. Science. 2014 Mar 21;343(6177):1370-2.